Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang me-launching  Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia di Hall Big Mall Samarinda, Senin (13/7)
 

“Sebenarnya gerakan ini merupakan arahan dari Presiden RI  tujuannya untuk mendorong masyarakat agar bisa membeli produk andalan dalam negeri hasil produksi dari pelaku Industri Keci Menengah (IKM) ,” kata Syaharie Jaang saat memberikan sambutan.

Ia mengatakan warga Samarinda harus turut serta membantu sesama. Mulai dari tetangga, kerabat, dan  saudara  dalam mengangkat hasil produk IKM  yakni dengan belanja di usaha mikro , membeli karya-karya produk lokal.

“Kalau bukan kita siapa lagi yang bisa mengangkat produk-produk karya IKM lokal,” katanya.

Syaharie Jaang  menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Samarinda  telah melakukan langkah-langkah strategis agar para pelaku IKM di Samarinda bisa survive selama menjalani usahanya di masa pandemi COVID-19.

 Mulai dari menciptakan marketplace berupa aplikasi “Behambinan” yang dimotori Diskominfo, dengan  menyediakan lapak untuk para penjual dan pembeli secara online. Serta kebijakan terakhir di fase relaksasi tahap tiga  dengan  belanja di warung tetangga.

“Kebijakan itu  untuk mengangkat kembali gairah ekonomi kecil hingga menengah  di Samarinda yang sempat terpuruk karena penyebaran COVID- 19,”ucapnya.

Lanjut Syaharie Jaang pandemi  COVID-19 tidak menghalangi  untuk berkreasi justru harusnya mendorong  untuk berkreasi dan berinovasi , tentunya melalui kebijakan-kebijakan yang  telah di  keluarkan .

Di antaranya  dengan mengintruksikan semua pegawai pemerintah kota untuk melaksanakan family gathering di tempat-tempat rekreasi yang ada di Samarinda.

Selain itu juga  menggelar event di dalam Mall  agar tidak hanya  pelaku usaha kecil, usaha makro juga b ikut merasakan bergeliatnya ekonomi di masa fase relaksasi.

“Pandemi COVID -19 berdampak pada  Pendapatan Asli Daerah yang melorot tajam,” kata Syaharie Jaang.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda, M Faisal menambahkan bantuan sosial yang diberikan merupakan bantuan tahap kedua. Dimana sebelumnya pihaknya  telah menyalurkan kepada 230 pelaku industri yang terdiri dari 4 klaster, mulai dari industri mabel, sablon hingga makanan dan bengkel  las.

“Bantuan tahap kedua yang disalurkan saat ini hanya untuk 74 orang , jadi total penerima pertama dan kedua keseluruhan  berjumlah 304 pelaku IKN  yang terdampak pandemi COVID-19.” kata Faisal. (kmf-smd)

 

Pewarta: Rhd

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020