Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa pemberian dana talangan ke beberapa perusahaan negara merupakan bagian dari menjaga bisnis hulu di dalam negeri.


"Misalnya PT Krakatau Steel Tbk, ini bisnis hulu kita, menyangkut banyak bahan baku untuk industri hilir di Indonesia. Kalau bahan baku ini dimatikan yang rugi Indonesia," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan keputusan untuk memberikan dana talangan kepada Krakatau Steel (KS) telah melalui proses ketat, salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah kinerja keuangan perseroan yang mencatatkan hasil positif setelah restrukturisasi.

"Pada kuartal pertama 2020 dia (Krakatau Steel) sudah untung Rp1 triliun setelah rugi delapan tahun. Jadi wajar juga kalau kita kasih lagi penjaminan untuk dana talangan," kata Arya Sinulingga.

Ia menegaskan dana talangan yang diberikan pemerintah kepada Krakatau Steel bukan berupa dana tunai, melainkan penjaminan dari pemerintah kepada BUMN agar perusahaan bisa melakukan pinjaman kepada pihak lain.

"Jadi perusahaan pinjam dana ke pihak ketiga dan pemerintah menjamin. Maka itu Krakatau Steel dapat dana talangan," ucap Arya Sinulingga.

Ia menambahkan dana talangan yang didapat perusahaan akan dikembalikan baik pokok dan bunganya.

Ia memaparkan, terdapat lima BUMN yang mendapatkan dana talangan, yakni PT Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Perumnas, Krakatau Steel, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Sebelumnya Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai bahwa skenario pemberian bantuan dana ke sejumlah BUMN oleh pemerintah dapat dilihat sebagai upaya menyelamatkan perekonomian nasional.

"Konteksnya sekarang menyelamatkan perekonomian, resesi di depan mata, bagaimana mengupayakan untuk menghindari krisis, kalau terjadi krisis maka akan sulit recovery," ujarnya.

Menurut dia, BUMN dapat menjadi salah satu alat untuk menopang perekonomian nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID ini jelas sangat buruk bagi perekonomian. Perekonomian kita berada di tempat rendah. Kita tentu ingin recovery dengan cepat, salah satu salurannya melalui BUMN," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020