Volkswagen mengatakan telah melanjutkan pengiriman model Golf terbarunya setelah secara sukarela menghentikan penjualan pada pertengahan Mei, dilaporkan Reuters, Sabtu.
“Untuk memperbaiki situasi, Volkswagen telah mengembangkan pembaruan perangkat lunak untuk unit kontrol unit konektivitas online. Pembaruan ini akan diinstal pada model Golf 8 yang diproduksi di masa depan sebagai standar,” kata VW.
Pembaruan juga akan dipasang di 15.000 kendaraan yang terkena penarikan, kata produsen mobil asal Jerman itu.
Sebelumnya, Volkswagen menghentikan pengiriman model Golf 8 setelah masalah perangkat lunak ditemukan di beberapa kendaraan.
Perangkat lunak yang dipermasalahkan adalah fitur untuk memungkinkan panggilan darurat.
Lebih lanjut, hal ini merupakan salah satu fitur yang diwajibkan untuk disematkan, menurut peraturan dari Uni Eropa sejak tahun 2018.
Perusahaan otomotif Jerman itu memutuskan bagaimana menangani mobil yang terkena dampak, seperti penarikan kembali, hingga pembaruan perangkat lunak.
Sementara itu, VW juga berencana mengisi celah pasar segmen kendaraan listrik, dengan membuat mobil listrik kecil berharga lebih murah dari yang beredar di dunia sekarang ini.
Volkswagen akan mengisi celah pasar itu dengan merek kendaraan listrik baru berharga terjangkau yang diproduksi untuk konsumen massal, sebagian besar di Eropa dan Asia, menurut laporan Automotive News, beberapa waktu lalu.
Volkswagen Group mengatakan akan mengenalkan 70 mobil listrik dari 2019 hingga 2028.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
“Untuk memperbaiki situasi, Volkswagen telah mengembangkan pembaruan perangkat lunak untuk unit kontrol unit konektivitas online. Pembaruan ini akan diinstal pada model Golf 8 yang diproduksi di masa depan sebagai standar,” kata VW.
Pembaruan juga akan dipasang di 15.000 kendaraan yang terkena penarikan, kata produsen mobil asal Jerman itu.
Sebelumnya, Volkswagen menghentikan pengiriman model Golf 8 setelah masalah perangkat lunak ditemukan di beberapa kendaraan.
Perangkat lunak yang dipermasalahkan adalah fitur untuk memungkinkan panggilan darurat.
Lebih lanjut, hal ini merupakan salah satu fitur yang diwajibkan untuk disematkan, menurut peraturan dari Uni Eropa sejak tahun 2018.
Perusahaan otomotif Jerman itu memutuskan bagaimana menangani mobil yang terkena dampak, seperti penarikan kembali, hingga pembaruan perangkat lunak.
Sementara itu, VW juga berencana mengisi celah pasar segmen kendaraan listrik, dengan membuat mobil listrik kecil berharga lebih murah dari yang beredar di dunia sekarang ini.
Volkswagen akan mengisi celah pasar itu dengan merek kendaraan listrik baru berharga terjangkau yang diproduksi untuk konsumen massal, sebagian besar di Eropa dan Asia, menurut laporan Automotive News, beberapa waktu lalu.
Volkswagen Group mengatakan akan mengenalkan 70 mobil listrik dari 2019 hingga 2028.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020