Sangatta  (ANTARA News Kaltim) - Mesin Ajungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) di samping Swalayan Bandi Raya di Jalan Yos Sudarso II, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dibobol kawasan perampok, Sabtu dini hari.

Kapolres Kutai Timur AKBP Budi Santoso mengatakan, kawanan perampok membawa kabur mesin ATM yang diduga masih berisi uang tunai sekitar enam ratus juta rupiah.

"Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 03.00 Wita hingga pukul 04.00 Wita. Namun baru diketahui sekitar pukul 07.30 Wita setelah adanya laporan via telepon dari pimpinan BNI Cabang Sangatta, bahwa mesin ATM BRI raib," kata Kapolres AKPB Budi Santoso.

Di lokasi hilangnya ATM BRI itu terdapat tiga ATM, yakni ATM BNI, ATM Mandiri dan ATM BRI, namun dua yaitu ATM BNI dan Mandiri pengamanannya sudah ada, sedangkan BRI bautnya belum dikunci.

Dikatakan Kapolres, para perampok itu bisa leluasa membongkar kotak ATM dan perangkatnya, karena lampu penerangan di lokasi itu minim.

"Seharusnya sistem pengaman dan batu serta penerangnya harus cukup agar perampok dan pelaku kejahatan tidak mudah bergerak. Juga harus dilengkapi CCTV agar memudahkan petugas mengungkap pelakunya," ujarnya.

Kapolres Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih terus meminta keterangan sejumlah saksi-saksi termasuk mempelajari hasil rekaman CCTV yang terpasang pada ATM lain dan CCTV Bandi Raya.

Kalau dari jejak di TKP, ujarnya, pelaku sempat menyeret mesin ATM sebelum dimasukkan dalam kendaraan yang sengaja diparkir tidak jauh dari lokasi.

Polisi juga belum berspekulasi apakah dalam kasus ini melibatkan orang dalam karena masih mengumpulkan data-data.

Budi mengaku, belum dapat memastikannya mengingat masih dalam proses penyelidikan.

Pihak kepolisian masih meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti di TKP, termasuk memeriksa beberapa rekaman CCTV yang terpasang pada unit mesin ATM lainnya maupun dari Bandi Raya Swalayan.

Hingga saat ini pihak manajemen Bank BRI Cabang Sangatta belum dapat dihubungi terkait kasus ini. Begitu juga sejumlah petugas Swalayan Bandi Raya tidak satupun yang bersedia memberikan keterangan.
(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012