Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemprov Kaltim melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) setempat, hingga Mei 2012 telah menyalurkan kredit untuk modal usaha bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp1,76 triliun.

"Bantuan modal usaha sebesar itu disalurkan kepada 6.290 debitur yang begerak di berbagai bidang usaha untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam usaha kelompok dan usaha mandiri," ujar Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Kamis.

Selain itu, kredit bantuan modal juga diberikan kepada kelompok tani untuk berbagai kegiatan, seperti untuk petani dan nelayan melalui program Kredit Sawit Sejahtera yang disalurkan sebesar Rp1,03 miliar, untuk program Kredit Ternak Sejahtera sebesar Rp3,47 miliar, dan Kredit Perikanan Sejahtera senilai Rp1,35 miliar.

Sebelumnya, lanjut dia, total kredit yang disalurkan pada 2010 sebesar Rp9,58 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan tajam ketimbang 2008 yang sebesar Rp4,47 triliun.

Ini berarti dalam dua tahun dalam periode itu (2009-2010), terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar 114 persen. Nilai kredit sebesar itu diberikan kepada berbagai kelompok usaha yang masuk dalam sektor UMKM.

Saat ini kegiatan UMKM telah berkembang menjadi 17.929 unit Usaha Mikro, kemudian terdapat 377.413 unit Usaha Kecil, dan sebanyak 833 unit Usaha Menengah.

Jika perkembangan sektor UMKM ditinjau dari sisi jenis usaha yang dijalankan, maka klasifikasinya adalah, UMKM yang bergerak di sektor usaha industri sebanyak 308.,036 unit, usaha perdagangan sebanyak 44.434 unit, dan usaha jasa sebanyak 28.901 unit.

Pada 2011, lanjutnya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kaltim menunjukkan kenaikan signifikan, yakni mencapai Rp1,509 triliun atau naik 62,38 persen dari capaian 2010.

Sejak 2009, nilai KUR yang diperuntukkan bagi berbagai jenis usaha sebesar Rp370,50 miliar, kemudian pada 2010 naik menjadi Rp929,44 miliar.

Masih di tahun 2011, Pemprov Kaltim melalui BPD Kaltim juga menyalurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk kredit pengembangan UMKM, kemudian kredit padi sejahtera, sawit sejahtera, keramba sejahtera, dan kredit ternak sejahtera.

Penyaluran kredit bagi usaha rakyat itu dilakukan guna memfokuskan pada pembinaan dan pengembangan sektor koperasi dan UMKM. Tujuannya adalah agar masyarakat Kaltim dapat hidup lebih sejahtera karena menjalankan berbagai lapangan usaha.

Saat ini di Kaltim telah berkembang berbagai unit koperasi, yakni dari 5.338 unit pada 2009 menjadi 5.364 unit pada 2010, dan naik lagi menjadi 5.590 unit pada 2011.

Seiring dengan peningkatan jumlah unit koperasi tersebut, meningkat pula jumlah anggotanya, yakni dari 795.610 orang pada 2010 menjadi 804.066 anggota koperasi pada 2011 atau terjadi kenaikan 1,06 persen.
(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012