Sangatta (ANTARA News Kaltim) - PT Kaltim Prima Coal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan akan terus melakukan pembinaan kepada 684 petani untuk mengembangkan tanaman budi daya jeruk di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
General Manager External Affairs and Sustainable Development Division (GM-ESD) H. Huzainsyah Akma mengemukakan hal itu di Sangatta, Senin, ketika menjelaskan salah satu program Perseroan Terbatas Kaltim Prima Coal (PT KPC) untuk mendukung Program Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis (Gerdabangagri) Kutai Timur.
Ia yang didampingi Manajer External H. Hasrul Sani mengatakan bahwa PT KPC akan terus membudidayakan tanaman jeruk di Kutai Timur, khususnya di tiga kecamatan, yakni Rantau Pulung, Bengalon, dan Sangatta Selatan
Hingga saat ini, petani binaan KPC sukses dan berhasil mengembangkan jeruk di atas lahan seluas 368,26 hektare yang tergabung dalam 62 kelompok,` kata Huzainsyah Akma yang juga didampingi Supervisor External dan Media Yordan Ampung.
Dijelaskan Huzainsyah, seluas 368,26 hektare tanaman budi daya jeruk di tiga kecamatan itu terdiri atas 275,37 hektare itu merupakan tanaman jeruk varietas siam Pontianak dan 92,89 hektare itu jeruk varietas borneo prima
Pembinaan petani oleh KPC sejak beberapa tahun lalu itu, menurut dia, mampu meningkatkan produksi para petani sehingga petani dan keluarganya merasakan manfaatnya.
Bahkan, selama tahun 2011, produksi jeruk siam mencapai 400 ton dengan nilai penjualan mencapai Rp1.386.000.000,00 atau terjalin transaksi senilai Rp115.500.000,00 per bulan dari proses jual-beli jeruk, ujarnya.
Komitmen KPC tidak hanya membina petani melalui pengembangan tanaman jeruk. Namun, juga beberapa bidang yang tentunya sesuai dengan visi dan misi program Comdev, yakni menjadi mitra dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
"Itu juga dituangkan dalam tujuh bidang program, yakni pengembangan agribisnis," katanya.
Camat Rantau Pulung, Poniso Suryo Trenggono, mengatakan bahwa para petani jeruk yang selama ini mendapat didikan dan pembinaan KPC telah menikmati hasilnya.
"Kami bersyukur karena keberhasilan KPC dengan petani dalam pengembangan jeruk menjadikan kecamatan Rantau Pulung sebagai pusat penghasil jeruk Kutai Timur," katanya.
Menurut Poniso, panggilan akrab Camat Ponisi Suryo Trenggono, dari delapan desa yang mengembangkan jeruk, empat desa dinilai paling berhasil, yakni Tanjung Labu, Kebon Agung, Mukti Jaya, dan Sumber Sari, sedangkan empat desa lainnya perlu ditingkatkan lagi.
"Harapan saya sebagai kepala pemerintahan kecamatan Rantau Pulung agar KPC tidak menghentikan program ini. Saat ini, tidak saja petani yang dapat menikmati hasilnya, tetapi juga keluarga dan masyarakat sekitar," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
General Manager External Affairs and Sustainable Development Division (GM-ESD) H. Huzainsyah Akma mengemukakan hal itu di Sangatta, Senin, ketika menjelaskan salah satu program Perseroan Terbatas Kaltim Prima Coal (PT KPC) untuk mendukung Program Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis (Gerdabangagri) Kutai Timur.
Ia yang didampingi Manajer External H. Hasrul Sani mengatakan bahwa PT KPC akan terus membudidayakan tanaman jeruk di Kutai Timur, khususnya di tiga kecamatan, yakni Rantau Pulung, Bengalon, dan Sangatta Selatan
Hingga saat ini, petani binaan KPC sukses dan berhasil mengembangkan jeruk di atas lahan seluas 368,26 hektare yang tergabung dalam 62 kelompok,` kata Huzainsyah Akma yang juga didampingi Supervisor External dan Media Yordan Ampung.
Dijelaskan Huzainsyah, seluas 368,26 hektare tanaman budi daya jeruk di tiga kecamatan itu terdiri atas 275,37 hektare itu merupakan tanaman jeruk varietas siam Pontianak dan 92,89 hektare itu jeruk varietas borneo prima
Pembinaan petani oleh KPC sejak beberapa tahun lalu itu, menurut dia, mampu meningkatkan produksi para petani sehingga petani dan keluarganya merasakan manfaatnya.
Bahkan, selama tahun 2011, produksi jeruk siam mencapai 400 ton dengan nilai penjualan mencapai Rp1.386.000.000,00 atau terjalin transaksi senilai Rp115.500.000,00 per bulan dari proses jual-beli jeruk, ujarnya.
Komitmen KPC tidak hanya membina petani melalui pengembangan tanaman jeruk. Namun, juga beberapa bidang yang tentunya sesuai dengan visi dan misi program Comdev, yakni menjadi mitra dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
"Itu juga dituangkan dalam tujuh bidang program, yakni pengembangan agribisnis," katanya.
Camat Rantau Pulung, Poniso Suryo Trenggono, mengatakan bahwa para petani jeruk yang selama ini mendapat didikan dan pembinaan KPC telah menikmati hasilnya.
"Kami bersyukur karena keberhasilan KPC dengan petani dalam pengembangan jeruk menjadikan kecamatan Rantau Pulung sebagai pusat penghasil jeruk Kutai Timur," katanya.
Menurut Poniso, panggilan akrab Camat Ponisi Suryo Trenggono, dari delapan desa yang mengembangkan jeruk, empat desa dinilai paling berhasil, yakni Tanjung Labu, Kebon Agung, Mukti Jaya, dan Sumber Sari, sedangkan empat desa lainnya perlu ditingkatkan lagi.
"Harapan saya sebagai kepala pemerintahan kecamatan Rantau Pulung agar KPC tidak menghentikan program ini. Saat ini, tidak saja petani yang dapat menikmati hasilnya, tetapi juga keluarga dan masyarakat sekitar," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012