Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Sekitar 50 meter ruas Jalan Bujangga di Kabupaten Tanjung Redeb Kalimantan Timur amblas sedalam satu meter dalam empat hari terakhir sehingga jalan tersebut terpaksa ditutup untuk sementara waktu.

Sekretaris Aliansi Masyarakat Bujangga Bersatu (Ambur) Drs Syarifudin di Tanjung Redeb, Berau, Jumat, mengatakan, kondisi amblasnya badan Jalan Bujangga di Kabupaten Berau dalam empat hari terakhir semakin parah, sehingga kendaraan yang akan melewati jalan itu harus memutar mencari jalan alternatif.

Ia memperkirakan penurunan badan jalan itu mencapai sekitar satu meter dengan panjang jalan yang amblas sekitar 50 meter.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir Taupan Majid MM yang ditemui di lokasi amblasnya jalan itu mengatakan, kondisi badan jalan mengalami penurunan drastis dibandingkan dua hari sebelumya.

Namun, untuk sementara hasil identifikasi pihaknya belum bisa menjawab karena masih dalam tahap kajian.

"Untuk meneliti permasalahan ini Dinas Pekerjaan Umum Berau segera membentuk tim teknis untuk menganalisa mengapa sampai terjadi penurunan atau amblasnya jalan seperti ini," ujarnya.

Menurut dia, sebenarnya pengerjaan jalan itu sudah mengikuti aturan yang ada dan kebetulan juga pihak kontraktor KRS yang dipercaya mengerjakan proyek tersebut sudah berpengalaman.

"Bukan kami memuji, tapi faktanya turap di Jalan Inhutani, A Yani, Gunung Tabur, termasuk di Samarinda, semua tidak ada masalah," ujar Taupan.

Tetapi, katanya, semua terjadi di luar dugaan, yakni terjadi sleding di bagian bawah badan jalan, dan ini fenomena alam.

Terkait ditutupnya jalan tersebut untuk roda empat maupun roda dua, katanya, untuk sementara ini pihaknya juga mencarikan jalan alternatif, sembari memantau apakah jalan ini tidak mengalami pergerakan lagi.

Sehubungan dengan itu, katanya, pihak kontraktor nantinya juga akan membuat jalan darurat, agar kegiatan masyarakat bisa berjalan normal seperti biasa.

"Setiap jam kami memantau terus, termasuk mulai dari tadi pagi pukul 04:00 Wita. Kami berharap secepatnya fenomena alam ini segera teratasi. Karena ini menyangkut perekonomian masyarakat," tegasnya.

Sehubungan amblasnya turap ini, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan DPU Provinsi, apakah turap ini masih memungkinkan dilanjutkan, atau membuat alternatif lainnya. "Yang jelas tidak bisa dikerjakan dengan gegabah, karena ada kaidah-kaidah teknis yang tidak bisa dilanggar," katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap kepada warga sekitar bersabar dan pihak pelaksana juga meminta maaf karena kegiatan masyarakat sudah terganggu atas musibah itu.

"Saya juga terimakasih kepada pihak kontraktor, karena langsung tanggap dan selalu kooperatif dengan kami," ujarnya. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012