Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan memproduksi 300 liter hand sanitizer untuk penggunaan di lingkungan lembaga dan akan dibagikan ke sekolah-sekolah di sekitar kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.
Setiap batch produksi dapat menghasilkan 10 liter hand sanitizer yang dikemas dalam botol ukuran 250 ml dan 100 ml.
“Hand sanitizer produksi LIPI ini mengandung bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63-65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen,” kata Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono di Jakarta, Jumat.
LIPI memiliki beberapa alternatif agen antimikroba yang diekstrak dari bahan alam Indonesia yang bisa membantu untuk membunuh mikroba yang menempel pada tangan.
“Ekstrak rempah seperti pala dapat menambah aroma wangi alami pada hand sanitizer. Sebagai aroma, ditambahkan juga pala, fraise, dan isopulegol sebanyak 0,05-0,1 persen,” kata Agus.
Ia berharap upaya tersebut bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran.
“Tidak perlu panik. Kita bisa cegah infeksi virus corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan dan gunakan hand sanitizer,” kata Agus.
Dengan kadar alkohol 70 persen, menurut peneliti Center for Drug Discovery and Development Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Masteria Yonovilsa Putra, cukup untuk membunuh bakteri dan menjadi pencegahan virus.
Dengan memanfaatkan herbal, hand sanitizer yang dikembangkan LIPI tersebut tercium lebih harum dan tidak menyengat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020