Pejabat pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyatakan sampai saat ini belum ada masyarakat setempat yang dinyatakan terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak kepada awak media di Samarinda, Selasa mengatakan bahwa dari 11 laporan terduga yang ditangani sejumlah rumah sakit di Kaltim, tidak ada satu pun yang dinyatakan positif mengidap virus corona.

"11 laporan kasus Covid-19 itu terdiri atas delapan kasus dalam pengawasan, dua kasus dalam pemantauan dan satu discharded," kata Andi Ishak.

Penegasan ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, baik melalui media konvensional, media online maupun media sosial, yang menyebutkan virus corona sudah ‘berkeliaran’ di beberapa daerah di Kaltim.

“Untuk Kalimantan Timur, hingga saat ini belum ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid 19,” tegas Andi Ishak.

Andi Ishak membeberkan laporan pertama terkait corona diterima pada 30 Januari 2020 dari Kabupaten Berau. Dua warga negara asing berkebangsaan India dirawat di Rumah Sakit Abdul Rivai Tanjung Redeb, Berau.

Namun setelah diberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman kewaspadaan penyakit Covid 19, keduanya dinyatakan bukan terinfeksi Covid 19.

Laporan kasus yang sama menyusul pada hari-hari berikutnya dari Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara, Samarinda dan Kutai Timur. Hingga seluruhnya berjumlah 11 laporan/terduga.

“Dari sebelas kasus yang dilaporkan, baik suspect pemantauan maupun pengawasan, hingga saat ini belum ada satu pun yang terkonfirmasi sebagai corona. Gejalanya seperti corona, tapi sesungguhnya itu gejala penyakit biasa,” kata Andi Ishak.

Sampai saat ini, ucap Andi Ishak, masih ditunggu lima konfirmasi hasil laboratorium dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta (satu-satunya lembaga resmi pemerintah yang ditunjuk untuk memberikan hasil laboratorium Covid 19), yakni empat dari Balikpapan dan satu dari Berau.

“Enam hasil lab yang sudah kami terima, semuanya negatif. Jadi tidak benar kalau dikatakan sudah ada korban corona di Kaltim,” ujar Andi Ishak.

Di Indonesia, hingga saat ini terdapat 339 terduga yang diperiksa dan hanya dua orang yang dinyatakan positif Covid 19. “Mudah-mudahan tidak bertambah lagi,” ujarnya.

Meski belum ada satu pasien pun terkonfirmasi positif coronavirus, namun Dinas Kesehatan Kaltim dan dinas kesehatan kabupaten/kota terus melakukan kewaspadaan penyebaran Covid 19.

Empat rumah sakit telah disiapkan menjadi rujukan penanganan kasus Covid 19 ini. Empat rumah sakit itu adalah RSUD AW Syahranie Samarinda, RSUD Kanudjoso Balikpapan, Rumah Sakit Panglima Sebayang di Tanah Grogot dan RSUD Kota Bontang.

Untuk langkah-langkah mengantisipasi masuknya virus berbahaya ini ke Kaltim, Andi Ishak, koordinasi sudah dilakukan dengan semua pihak terkait.

Peran masing-masing pihak akan sangat membantu mencegah masuknya Covid 19 ke Bumi Etam, Kalimantan Timur.

Salah satunya terkait pengawasan penumpang di pintu kedatangan yang bukan hanya fokus untuk kedatangan internasional, tetapi juga kedatangan domestik, khususnya dari Jakarta.

“Karena itu, kami mengimbau agar masyarakat tidak panik, namun harus tetap waspada,” serunya.

Dia pun memberikan tips agar masyarakat terhindar dari potensi terkena serangan Covid 19. Pertama, hindari kontak langsung dengan penderita Covid 19 (kontak terbatas), menunda rencana keberangkatan ke luar negeri, khususnya negara-negara yang sudah terjangkit, kemudian terus meningkatkan kesehatan dengan berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membudayakan hidup sehat, salah satunya dengan rajin mencuci tangan dan minum air putih.

“Hindari juga berdekatan dengan warga negara asing yang bersin atau batuk. Jangan lupa, gunakan masker,” katanya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020