Pilkada tahun ini membutuhkan perhatian serius dari kita semua terutama jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim yang bertindak sebagai garda terdepan masyarakat Indonesia, khususnya di 9 kabupaten/kota se Kaltim yang akan memilih kepala daerah.


Pilkada serentak tahun ini akan diikuti 270 daerah yang terdiri atas 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota termasuk 9 daerah di Kaltim.

Perlu diketahui Pilkada serentak 2020 merupakan yang terbanyak jika dibanding Pilkada serentak 2018 yang hanya diikuti 117 daerah. Demikian juga dengan Pilkada serentak 2017 yang diramaikan oleh 101 daerah.

"Karena itu tidak berlebihan jika Pilkada tahun ini mendapatkan perhatian serius dari kita semua jajaran Kesbangpol karena ini kerja besar NKRI," tegas Gubernur Kaltim Isran Noor dalam sambutan tertulis yang disampaikan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat membuka Rakor Kesbangpol se Kaltim 2020, di Auditoriun Aji Tulur Jejangkat Kompleks Perkantoran Pemkab Kutai Barat, Selasa (4/2).

Tahapan Pilkada sendiri sudah berjalan dan saat ini memasuki tahap perekrutan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS). untuk tingkat Kelurahan dan desa.

Hanya saja patut bersyukur dalam setiap perhelatan Pilkada rakyat Kaltim mampu melewatinya dengan aman dan damai. Hal itu membuktikan warga Kaltim sudah dewasa dalam berdemokrasi.

Dengan modal itu ia mengajak peserta rakor menyukseskan Pilkada di Kaltim untuk mendukung suksesnya Pilkada serentak nasional.

"Mari ciptakan Pilkada damai aman sukses berkualitas berintegritas dan bermartabat untuk sukses pembangunan daerah," serunya.

Jajaran Kesbangpol yang paling berkepentingan dengan memberi penyadaran politik kepada masyarakat melalui pendidikan politik.

Dia berharap rakor mampu menghasilkan rumusan yang berdampak terhadap peningkatan kerjasama Badan/Kantor Kesbangpol se Kaltim.

"Berikan kesadaran warga tentang pentingnya Pilkada sehingga masyarakat beramai-ramai mencoblos pada 23 september mendatang dengan partisipasi warga Kaltim yang signifikan," ajaknya.

Harapannya partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini bisa mencapai 77,5 persen di masing-masing daerah penyelenggara. Pilkada serentak 2018 tingkat partisipasi pemilih Kaltim hanya 56, 16 persen, sehingga menjadk bahan evaluasi untuk selanjutnya bisa ditingkatkan.

Guna mewujudkan itu dibutuhkan peran semua pihak, tidak bisa hanya berharap pada penyelenggara dan pemerintah saja. Perlu membangun sinergitas seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan Pilkada serentak 2020.

"Semoga kondusifitas Kaltim terjaga dengan baik dan terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan dukungan sejumlah forum yang terbentuk yakni FKUB, FKDM, dan FPKT, serta seluruh elemen masyarakat. Maka slogan Damai itu indah akan terus digelorakan di Bumi etam. Tunjukkan bahwa rakyat Kaltim mencintai kedamaian," katanya.

Selain itu, dia berharap agar terus terjalin sinergitas yang baik dengan jajaran TNI dan Polri serta instansi teknis terkait untuk menciptakan perdamaian Kaltim.

Terkait rakor, dia berharap jajaran Badan Kesbangpol se Kaltim memahami tentang tugas pokok dan fungsi lembaga ini, yakni membantu tugas-tugas gubernur bupati walikota dan urusan pemerintahan umum.

"Saya berharap melalui rakor ini bisa diperoleh rumusan yang baik sebagai upaya peningkatan kinerja yang berdampak positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan warga Kaltim," harapnya.

Nampak hadir Bupati Kubar, FX Yapan dan Kepala Biro Ortal Setprov Kaltim, Rozani.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020