Komunitas peduli lingkungan yang tergabung dalam Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, kembali membuka posko banjir, baik untuk mendistribusi makanan maupun mengevakuasi korban.


"Syukur Alhamdulillah kali ini ada dua posko banjir di dua titik, yakni di Kelurahan Gunung Lingai dan di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di rumah Pak Hermanto, mantan Sekkot Samarinda," ujar Ketua GMSS-SKM Samarinda, Misman di Samarinda, Kamis.

Untuk di Gunung Lingai, lanjut Misman, posko telah dibuka dua hari lalu atau satu hari setelah kawasan itu terendam banjir. Sementara posko di Jalan A Yani baru dibuka kemarin (Rabu,15/1).

Posko GMSS-SKM Gunung Lingai dalam tugas sebagai relawan berkolaborasi dengan Forum Pemuda Peduli Lingkungan Gunung Lingai. Dalam pantauan hari pertama, mereke telah mendistribusikan 600 nasi bungkus dan mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

"Kemarin mereka dan ibu-ibu PKK Gunung Lingai masak bersama, nasi dibungkus dan dimasukkan kotak, kemudian dibagikan kepada warga terdampak. Sama dengan di A Yani yang sementara ini juga dimotori Bu Keinan, mereka masak dan dibagikan," jelas Misman.

Saat ini banjir mulai surut dan diharapkan terus surut, namun jika air naik lagi, maka ia akan minta bantuan dokter Bahrul Huda, tim medis dari GMSS-SKM untuk membantu memeriksa kesehatan para korban banjir karena di Posko A Yani masih ada stok obat-obatan, tinggal menambah jika masih kurang.

Daerah yang terendam banjir di dekat Posko GMSS-SKM di Jalan A Yani antara lain Pemuda I, Pemuda II, Pemuda III, Pemuda IV, dan Jalan Kesehatan. Untuk di bagian dalam kawasan tersebut ketinggian air ada yang sampai perut orang dewasa.

Sementara di Gunung Lingai, lanjut Misman, terdapat 523 rumah yang terendam banjir, terdiri atas 2.153 jiwa dari 597 KK dengan ketinggian rendaman air antara 10 hingga 60 cm.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020