Kabupaten Berau kembali meraih panji keberhasilan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kampung dalam rangka peringatan HUT ke 63 Pemprov Kaltim.


Keberhasilan ini mengantarkan Berau empat kali berutut-turut didaulat terbaik melaksanakan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kampung.

Panji keberhasilan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kampung diserahkan kepada Bupati Berau, Muharram oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor saat menjadi Irup Upacara Peringatan HUT ke 63 Pemprov Kaltim, di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kamis (9/1).

Dikatakan Bupati Muharram, keberhasilannya menjadi terbaik empat tahun berturut-turut tidak lain didasari komitmen Kepala Daerah memberikan perhatian terhadap pembangunan kampung.

“Keseriusan mengalokasikan anggaran untuk desa Rp2 - Rp5 miliar perdesa. Dana Alokasi Dana desa (ADK) dikirim ke daerah dengan besaran yang selalu konsisten baik APBD turun maupun naik,” yakinnya.

Bahkan dia mengaku ADK Berau terbilang yang terbesar jika dibandingkan kabupaten lain se Kaltim. Sebab dia berkeyakinan komitmen ini menjadi bagian menyelesaikan masalah pembangunan desa.

Setelah ditetapkan besaran ADK, juga perlu dikawal dengan Peraturan Bupati. Intinya mengatur teknis penggunaan ADK yang diarahkan penggunaannya untuk menyelesaikan segala permasalahan di desa.

Kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, serta pendidikan baik guru, ustad, ulama, pastur semua dapat perhatian dari ADK agar berkembang.

“Karenanya jangan heran dulu 80 persen status desa Berau tertinggal dan sangat tertinggal pada 2016. Sekarang terus membaik hanya tinggal 19 persen desa tertinggal. Sangat tertinggal sudah tidak ada. Selebihnya hanya berkembang, maju, dan mandiri,” yakinnya.

Selain itu, Pemkab Berau juga mengangkat pendamping desa berupa sarjana lokal pendamping desa.  Maksudnya untuk membantu perangkat desa yang kapasitasnya cenderung terbatas agar memaksimalkan potensi pembangunan  desa.

Terakhir, peran DPMPK beserta camat dan apartur melakukan evaluasi ndan pengawasan secara terus menerus sehingga pembangunan desa dan penyelenggaraan pemerintahan desa bisa terwujud dengan baik.

“Makanya Berau selalu juara. Tidak hanya di Kaltim, tapi juga nasional. Bahkan saya pernah diundang berbicara di depan perwakilan bupati se Indonesia untuk berbicara bagaimana peran pembinaan dan pembangunan desa,” sebutnya.

Untuk diketahui pada HUT ke 63 Pemprov Kaltim, Kabupaten Berau menempati peringkat kedua peraih panji keberhasilan pembangunan terbanyak setelah Balikpapan.

Jumlahnya pun bertambah dari tahun 2019 yang hanya 8 panji keberhasilan pembangunan.

Selain meraih panji keberhasilan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kampung, Berau juga mendapat panji keberhasilan bidang pariwisata kategori kabupaten, penanggulangan kemiskinan, pembangunan tanaman pangan, kelautan perikanan, kehutanan, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kategori kabupaten.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020