Neraca perdagangan luar negeri dari dan ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode Januari-November 2019 mengalami surplus sebesar 12,66 miliar dolar AS, setara dengan Rp177,24 triliun jika 1 dolar sama dengan Rp14 ribu.


Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, surplus sebesar 12,66 miliar itu diperoleh dari hasil ekspor ke sejumlah negara tujuan sebesar 14,82 miliar dolar, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 2,16 miliar.

Komoditas yang diekspor adalah bahan bakar mineral senilai 13,34 miliar dolar, terdiri atas  migas dengan nilai 1,85 miliar dolar dan berupa non migas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai 11,49 miliar dolar.

Sedangkan komoditas non migas selain bahan bakar mineral yang diekspor antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati serta produk disosiasinya, lemak olahan yang dapat dimakan, malam hewani atau malam nabati dengan nilai 699,36 juta dolar.

Kemudian pupuk dan bahan kimia anorganik, senyawa organik atau anorganik dari logam mulia, dari logam tanah langka, dari unsur radioaktif, dan dari isotop senilai 531,63 juta dolar, kayu dan barang dari kayu senilia 83,13 juta dolar, aneka produk kimia tercatat 61,68 juta dolar.

"Negara tujuan ekspor migas oleh Kaltim antara lain ke Jepang 1,09 miliar dolar, China 369,45 juta dolar, Korea Selatan 70,45 juta dolar. Sedangkan ekspor nonmigas antara lain ke China 3,63 miliar dolar, India sebesar 2,94 miliar dolar, dan ke Jepang sebesar 1,11 miliar dolar," kata Anggoro.

Sedangkan untuk impor yang tercatat 2,16 miliar dolar AS antara lain berupa bahan bakar mineral sebesar 1,159 miliar dolar, yakni terdiri atas migas tercatat 1,256 miliar dolar, kemudian bahan bakar mineral nonmigas senilai 2,61 juta dolar.

Komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral antara lain reaktor nuklir, ketel, mesin, peralatan mekanis dan bagiannya senilai 479,84 juta dolar, kendaraan yang bergerak di atas rel kereta api senilai 71,13 juta dolar.

Negara penghasil migas yang diimpor oleh Kaltim antara lain dari Nigeria, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura, yakni masing-masing senilai 577,7 juta dolar, 280,15 juta dolar, 204,47 juta dolar, dan 58,21 juta dolar AS.

"Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Singapura 129,34 juta dolar, Amerika Serikat 128,04 juta dolar, Jepang 73,92 juta dolar, China 248,51 juta dolar, Malaysia 45,39 juta dolar, dan dari Jerman tercatat 46,26 juta dolar," ucap Anggoro.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020