Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri mengatakan, kekalahan dengan skor 1-2 skuatnya dari Vietnam dalam laga Grup B SEA Games 2019, Minggu, terjadi karena taktik tidak berjalan khususnya di babak kedua.
"Sebenarnya di babak pertama kami berbaik dengan baik sesuai rencana. Di paruh kedua, kami memancing Vietnam untuk menyerang dengan harapan kami bisa melakukan serangan balik melebar. Namun, kami selalu gagal," ujar Indra usai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, situasi tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam yang tertinggal 0-1 dari Indonesia sejak menit ke-23 berkat gol Sani Rizki.
Vietnam menyamakan kedudukan via situasi bola mati (set piece) di menit ke-64. Bola hasil sundulan Nguyen Thanh Chung yang memanfaatkan umpan tendangan sudut Do Hung Dung
Lalu, Vietnam mampu mengunci kemenangan di menit ke-90+1 melalui gol sepakan kaki kiri Nguyen Hoang Duc dari luar kotak penalti.
"Begitulah risiko dari 'deep defending' yang kami terapkan. Ketika bola diblok di area pertahanan, pemain lawan bisa menguasai bola dan melakukan tendangan dan itulah yang terjadi di gol kedua," tutur Indra.
Pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 itu berjanji akan segera melakukan evaluasi terkait hal itu.
Kekalahan dari pertandingan itu membuat Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup B SEA Games 2019 dengan enam poin dari tiga laga.
Vietnam kokoh di posisi satu dengan sembilan poin dari tiga pertandingan dan Thailand, yang berpoin sama dengan Indonesia tetapi unggul selisih gol, bertengger di peringkat kedua.
Posisi keempat diisi Laos dengan empat poin dari tiga laga, sementara Singapura (satu poin) dan Brunei Darussalam (nol poin) masing-masing mengisi peringkat kelima dan keenam.
Berikutnya, Selasa (3/12), timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Binan, Binan, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Sebenarnya di babak pertama kami berbaik dengan baik sesuai rencana. Di paruh kedua, kami memancing Vietnam untuk menyerang dengan harapan kami bisa melakukan serangan balik melebar. Namun, kami selalu gagal," ujar Indra usai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, situasi tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam yang tertinggal 0-1 dari Indonesia sejak menit ke-23 berkat gol Sani Rizki.
Vietnam menyamakan kedudukan via situasi bola mati (set piece) di menit ke-64. Bola hasil sundulan Nguyen Thanh Chung yang memanfaatkan umpan tendangan sudut Do Hung Dung
Lalu, Vietnam mampu mengunci kemenangan di menit ke-90+1 melalui gol sepakan kaki kiri Nguyen Hoang Duc dari luar kotak penalti.
"Begitulah risiko dari 'deep defending' yang kami terapkan. Ketika bola diblok di area pertahanan, pemain lawan bisa menguasai bola dan melakukan tendangan dan itulah yang terjadi di gol kedua," tutur Indra.
Pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 itu berjanji akan segera melakukan evaluasi terkait hal itu.
Kekalahan dari pertandingan itu membuat Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup B SEA Games 2019 dengan enam poin dari tiga laga.
Vietnam kokoh di posisi satu dengan sembilan poin dari tiga pertandingan dan Thailand, yang berpoin sama dengan Indonesia tetapi unggul selisih gol, bertengger di peringkat kedua.
Posisi keempat diisi Laos dengan empat poin dari tiga laga, sementara Singapura (satu poin) dan Brunei Darussalam (nol poin) masing-masing mengisi peringkat kelima dan keenam.
Berikutnya, Selasa (3/12), timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Binan, Binan, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019