Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut merupakan ajang untuk memperkenalkan olahraga rekreasi masyarakat.
Ketua FORNAS V, Djainal Abidin Simanjuntak menyebut, banyak olahraga rekreaasi masyarakat yang mulai tidak dikenal secara luas.
"Makanya melalui pesta rakyat ini kita berharap bagaimana dapat dikenal dan meningkatkan partisipasi masyarakat pada seluruh kegiatan olahraga rekreasi yang ada di Indonesia," kata Djainal Abidin Simanjuntak saat ditemui di arena FORNAS V 2019, di Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda, Sabtu (16/11).
Diakui hingga saat ini tercatat terdapat sebanyak 64 induk organisasi rekreasai masyarakat yang bernaung di FORMI dipertandingkan dalam FORNAS. Dan setiap tahun jumlahnya selalu meningkat bahkan mengalahkan induk organisasi yang tergabung dalam naungan KONI atau dipertandingkan pada PON.
Karenanya dia berharap partisipasi masyarakat semakin tinggi mengikuti FORNAS. Sebab tidak ada tahapan seleksi untuk mengikutinya.
Berbeda dengan PON yang memang olahraga prestasi. Tujuannya pun berbeda, lebih menciptakan kebugaran dan kesehatan masyarakat, tetapi tetap menghasilkan prestasi.
Melalui FORNAS juga dapat memperkenalkan budaya khas dalam negeri dan luar negeri. Termasuk mempersiapkan ruang bagi remaja agar bisa bergerak bukan hanya bermain game tapi sehat dengan berolahraga.
"Intinya ingin membuat masyarakat menyenangi olahraga rekreasi," akunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Ketua FORNAS V, Djainal Abidin Simanjuntak menyebut, banyak olahraga rekreaasi masyarakat yang mulai tidak dikenal secara luas.
"Makanya melalui pesta rakyat ini kita berharap bagaimana dapat dikenal dan meningkatkan partisipasi masyarakat pada seluruh kegiatan olahraga rekreasi yang ada di Indonesia," kata Djainal Abidin Simanjuntak saat ditemui di arena FORNAS V 2019, di Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda, Sabtu (16/11).
Diakui hingga saat ini tercatat terdapat sebanyak 64 induk organisasi rekreasai masyarakat yang bernaung di FORMI dipertandingkan dalam FORNAS. Dan setiap tahun jumlahnya selalu meningkat bahkan mengalahkan induk organisasi yang tergabung dalam naungan KONI atau dipertandingkan pada PON.
Karenanya dia berharap partisipasi masyarakat semakin tinggi mengikuti FORNAS. Sebab tidak ada tahapan seleksi untuk mengikutinya.
Berbeda dengan PON yang memang olahraga prestasi. Tujuannya pun berbeda, lebih menciptakan kebugaran dan kesehatan masyarakat, tetapi tetap menghasilkan prestasi.
Melalui FORNAS juga dapat memperkenalkan budaya khas dalam negeri dan luar negeri. Termasuk mempersiapkan ruang bagi remaja agar bisa bergerak bukan hanya bermain game tapi sehat dengan berolahraga.
"Intinya ingin membuat masyarakat menyenangi olahraga rekreasi," akunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019