Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan dana lebih kurang Rp21 miliar untuk membangun gedung sebagai sentral penanganan dan tanggap darurat bencana di daerah itu.

Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila saat ditemui, Rabu, menjelaskan, instansinya telah mengajukan perencanaan pembangunan gedung sebagai penanganan dan tanggap darurat bencana pada APBD Perubahan 2019.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara berharap bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan fisik gedung sebagai sentral penanganan dan tanggap darurat bencana tersebut.

"Kami mengajukan bantuan dana sekitar Rp21 miliar kepada pemerintah pusat untuk membangun gedung sebagai penanganan dan tanggap darurat bencana di Kabupaten Penajam Paser Utara itu," ujar Nurlaila.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan empat bangunan gedung sebagai sentral penanganan dan tanggap darurat bencana.

Bangunan gedung yang dibutuhkan tersebut menurut Nurlaila, salah satunya untuk penyimpanan logistik dan peralatan penanganan bencana.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara masih menyewa ruko (rumah toko) di kilometer empat Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, untuk menyimpan logistik dan peralatan tersebut.

"Hingga kini sarana dan peralatan penanganan bencana masih disimpan di ruko yang disewa di kilometer empat Kelurahan Nenang," ucap Nurlaila.

Selain untuk penyimpanan logistik dan peralatan, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga membutuhkan gedung kantor dan pusat pengendalian operasional atau Pusdalops.

Untuk lokasi pembangunan gedung operasional sentral penanganan dan tanggap darurat bencana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, telah disiapkan lahan seluas satu hektare.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019