Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim), bukan didasari luasan kawasan berhutannya, melainkan komitmen masyarakatnya menjaga kawasan berhutan.
 

"Yang kita datangi ini luasan hutannya cuma sedikit dan stok karbonnya tidak terlalu banyak, tapi mereka punya komitmen. Ini yang kita butuhkan menyukseskan program pengurangan emisi karbon berbasis lahan berbayar Program Forest Carbon Partnership Faslity (FCPF) Carbon Fund," ujar Konsultan Depevment Social FCPF Carbon Fund, Wijaya, saat mengunjungi kawasan berhutan Kelurahan Mentawir, Minggu.

Komitmem tersebut dibuktikan sebelum ada proklim mereka sudah memelihara hutan mangrove seluas 7.000 hektare dan 4.000 hektare hutan bambu.

Pengeloannya dilakukan kelompok masyarakat baik untuk wisata maupun peningkatan ekonomi masyarakat sekitar Kelurahan Mentawir.

Menurutnya, proklim menyasar 150 desa di Kaltim sebagai lokus pelaksanaannya. Penetapan desa target dilakukan melihat beberapa aspek selain karena tutupan hutan yang tinggi.

"Skoringnya ada mulai dari stok karbon, ancaman, keberadaan masyarakat adat, dan komitmen. Terpenting ada komitmen karena pelaksanaannya melibatkan para pihak terkait," katanya.

Proklim sendiri merupakan Program FCPF Carbon Fund kerjasama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan pihak Bank Dunia sebagai sponsor. Program dilaksanakan di Provinsi Kaltim sebagai percontohan karena dinilai berkomitmen menjaga kawasan berhutan.

Tercatat tutupan hutan di Kaltim sekitar 6,7 juta hektare dengan stok karbon 61 juta gigaton ekwivalen tersebar di kabupaten/kota se Kaltim. Program ini menargetkan stok karbon Kaltim tidak lebih dari angka itu dan diharapkan bisa di bawah angka tersebut.

"Bila berhasil kita akan mendapatkan insentif sebesar 110 juta dolar dari Bank Dunia dalam lima tahun pelaksanaannya," sebutnya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019