Menteri Agama Fachrul Razi mengaku akan menemui para kiai dan pemuka agama lain pascadilantik.
"Pastilah ke PBNU, ke Muhammadiyah datang. Itu kan sahabat semua sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat, bagaimana membangun bangsa. Kalian mudah sekali kata-kata penolakan," kata Fachrul seusai menghadiri sidang paripurna kabinet perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Sebelumnya disebutkan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) kecewa terhadap penunjukan Fachrul Razi, bekas jenderal TNI Angkatan Darat, menjadi menteri agama padahal NU selama ini paling kerap mendapatkan jatah mengisi kursi itu.
"Jangan bilang penolakan, kalian senang mendramatisasi. Tidak ada cerita penolakan. Dengan senang hati, semua kiai-kiai itu sahabat saya dan sama-sama misinya sama bagaimana membangun bangsa yang lebih baik membangun umat yang baik. Jadi tidak mungkin ada penolakan lah," tambah Fachrul.
Selain para kiai, Fachrul juga akan bertemu dengan para pemuka agama lain seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu.
"Ya semua dong, semua yang Protestan, yang Katolik, yang Hindu, yang Islam semua saya datangi. Tinggal menjelaskan itu saja. Kalau nolak enggak lah, orang misinya saya dengan kita semua sama dong," ungkap Fachrul.
Sebelumnya Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU mengatakan bahwa Fachrul Razi tak berpengalaman dalam isu pendidikan Islam di bawah Kementerian Agama, dari pesantren, madrasah, perguruan tinggi keagamaan Islam (Ma'had Aly) hingga satuan pendidikan diniyah formal.
Fachrul Razi merupakan bekas perwira tinggi militer. Ia adalah wakil panglima TNI tahun 1999 hingga 2000, dalam dua pemilihan presiden terakhir ia berkampanye untuk Jokowi.
Fachrul adalah satu dari sedikit menteri agama kedua dari kelompok militer, setelah Alamsjah Ratu Prawiranegara tahun 1978 dan Tarmizi Taher pada 1993.
Jabatan menteri agama pun belasan kali diduduki perwakilan NU. Setidaknya lima menteri agama terakhir berasal dari ormas Islam ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Pastilah ke PBNU, ke Muhammadiyah datang. Itu kan sahabat semua sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat, bagaimana membangun bangsa. Kalian mudah sekali kata-kata penolakan," kata Fachrul seusai menghadiri sidang paripurna kabinet perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Sebelumnya disebutkan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) kecewa terhadap penunjukan Fachrul Razi, bekas jenderal TNI Angkatan Darat, menjadi menteri agama padahal NU selama ini paling kerap mendapatkan jatah mengisi kursi itu.
"Jangan bilang penolakan, kalian senang mendramatisasi. Tidak ada cerita penolakan. Dengan senang hati, semua kiai-kiai itu sahabat saya dan sama-sama misinya sama bagaimana membangun bangsa yang lebih baik membangun umat yang baik. Jadi tidak mungkin ada penolakan lah," tambah Fachrul.
Selain para kiai, Fachrul juga akan bertemu dengan para pemuka agama lain seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu.
"Ya semua dong, semua yang Protestan, yang Katolik, yang Hindu, yang Islam semua saya datangi. Tinggal menjelaskan itu saja. Kalau nolak enggak lah, orang misinya saya dengan kita semua sama dong," ungkap Fachrul.
Sebelumnya Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU mengatakan bahwa Fachrul Razi tak berpengalaman dalam isu pendidikan Islam di bawah Kementerian Agama, dari pesantren, madrasah, perguruan tinggi keagamaan Islam (Ma'had Aly) hingga satuan pendidikan diniyah formal.
Fachrul Razi merupakan bekas perwira tinggi militer. Ia adalah wakil panglima TNI tahun 1999 hingga 2000, dalam dua pemilihan presiden terakhir ia berkampanye untuk Jokowi.
Fachrul adalah satu dari sedikit menteri agama kedua dari kelompok militer, setelah Alamsjah Ratu Prawiranegara tahun 1978 dan Tarmizi Taher pada 1993.
Jabatan menteri agama pun belasan kali diduduki perwakilan NU. Setidaknya lima menteri agama terakhir berasal dari ormas Islam ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019