Ekspor berbagai komoditas baik migas maupun nonmigas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2019 tercatat 1,42 miliar Dolar AS, mengalami penurunan 9,55 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,28 miliar Dolar AS.
 

"Penurunan ekspor pada Agustus didorong oleh turunnya ekspor komoditas migas dan barang nonmigas," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwtjahyono di Samarinda, Jumat.
 
Ekspor barang migas pada Agustus mencapai 151,99 juta dolar, mengalami penurunan 12,86 persen dibanding Juli 2019. Sementara ekspor barang nonmigas di Agustus tercatat 1,13 miliar dolar, turun 9,09 persen ketimbang Juli.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan Juli 2019, maka pada Agustus 2019 terjadi penurunan nilai ekspor pada sebagian besar golongan barang dari Provinsi Kaltim.

Persentase penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang kayu dan barang dari kayu, arang kayu sebesar 65,89persen, yakni dari 8,08 juta dolar AS pada Juli turun menjadi 2,76 juta dolar pada Agustus.
 
Sedangkan kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang dari besi atau baja yang mencapai 126.618,11 persen, yakni dari nol dolar pada Juli menjadi 4,71 juta dolar pada Agustus.

"Penurunan nilai ekspor pada Agustus sangat dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor golongan barang bahan bakar mineral migas maupun nonmigas, yakni masing-masing mengalami penurunan 12,86 persen dan 8,56 persen," ucapnya.

Ia juga mengatakan, negara tujuan utama ekspor migas dari Provinsi Kaltim pada Agustus adalah keJepang, China, dan Singapura, yakni masing-masing mencapai 100,81 juta dolar, 51,17 juta dolar, dan 0,01 juta dolar.

Peranan ke tiga negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kaltim mencapai 100 persen terhadap total ekspor pada Agustus 2019.

Penurunan nilai ekspor migas Agustus dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor migas ke Singapura yang sebesar 99,97 persen. 

"Sementara persentase kenaikan terbesar ekspor migas pada Agustus jika dibandingkan dengan Juli, terjadi ke Jepang dengan besaran 62,48 persen, yaitu dari 62,04 juta dolar menjadi 100,81 juta dolar,"ujar  Anggoro.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019