Petugas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membuat sekat untuk mencegah api meluas di bawah permukaan lahan gambut yang terbakar di wilayah Kelurahan Petung, hingga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam.

"Petugas lakukan penyekatan sisi luar lahan gambut untuk mencegah kebakaran meluas," kata Kepala Ex-Officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar ketika ditemui di Penajam, Senin.

Penanganan kebakaran lahan di wilayah RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga RT 03 Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, masih terus dilakukan oleh tim gabungan kebakaran hutan dan lahan.

Penanganan kebakaran lahan gambut di wilayah Kelurahan Petung, hingga Desa Giripurwa tersebut memasuki hari kedelapan.

Untuk membatasi gerak api di lahan gambut, menurut Tohar petugas melakukan penyekatan area lahan gambut dengan menggunakan alat berat (eksavator).

Saat ini api yang membakar lahan gambut di RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga RT 03 Desa Giripurwa, lanjut ia sudah berhasil dipadamkan.

"Tinggal asap yang masih mengepul dari lahan bekas kebakaran itu," ujar Tohar yang juga Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.

Total luasan lahan gambut di wilayah Kelurahan Petung, hingga Desa Giripurwa yang terbakar tersebut mencapai lebih kurang 110 hektare.

Petugas karhutla kesulitan memadamkan api, disebabkan ketebalan lahan gambut yang terbakar itu mencapai sekitar satu meter lebih.

"Penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan gambut harus dilakukan bertahap dan berulang dari bagian bawah," ucapnya.

Sementara pada hari yang sama, personel Kodim 0913 dan Polres beserta masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, menggelar Shalat Istisqa (minta hujan) di Lapangan Petung mengantisipasi kemarau panjang yang diprediksi sampai akhir Oktober 2019.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019