Sebanyak 10 ribu ton cangkang kelapa sawit diekspor dari Kabupaten Paser ke Jepang, pada Rabu (4/9) di Pendopo Kabupaten.


Pelepasan dilakukan Wakil Bupati Paser Kaharudin, didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Abdul Rahman, dan Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi.

Wakil Bupati Paser Kaharudin mengatakan, ekspor perdana untuk komiditas cangka sawit itu merupakan kali pertama di Paser.

“Ini ekspor perdana dari sini untuk komoditas cangkang kelapa sawit. Semoga kedepan ada komoditas lain yang bisa diekspor,” katanya.

Menurut Kaharudin, banyak potensi komoditas lain di Paser yang bisa diekspor seperti sarang burung wallet dan rumput laut.

 “Semoga sarang wallet dan rumput laut bisa diekspor. Jadi meningkat pendapatan masyarakat,” ucapnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan ekspor perdana ini merupakan kebanggan Indonesia, khususnya Pemkab Paser. 

Ia berharap komoditas seperti sarang walet, rumput laut dan pisang di Paser bisa diekspor.

 “Potensi di sini ada pisang gepok, nanas dan sarang walet. Semua bisa diekspor,” ucapnya.
Untuk sarang walet, ia meminta agar Pemkab Paser dapat memastikan komoditas tersebut dikelola dengan baik sehingga dapat diekspor ke luar negeri.

“Sarang burung walet kami dengar lepas antar area, maksudnya ke daerah lain seperti Surabaya, Medan dan Jakarta. Saya minta dikelola supaya bisa ekspor ke luar negeri,” ucapnya.

Di hari yang sama, pelaku usaha sarang walet mendapatkan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan Sanitary and Phytosanitary, atau bimtek pencucian sarang burung walet.

Menurut Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Abdul Rahman sarang burung walet yang dicuci dengan bersih, memiliki nilai jual yang lebih mahal.

“Di sarang walet itu kan ada bulunya, kalau dicabut saja, dibersihkan, itu harganya akan lebih mahal. Makanya pada hari ini kami berikan pembinaan,” ucap Rahman.(MC Kominfo Paser)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019