kepindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur berpengaruh  terhadap Aparatur Sipil Negara atau ASN di Kabupaten Penajam Paser Utara berpotensi bertambah hingga 10 persen.


Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Penajam Paser Utara, Surodal Santoso saat dihubungi, Sabtu menyatakan, diproyeksikan ASN akan bertambah dengan pindahnya ibu kota.

Presiden Joko Widodo mengumumkan ibu kota negara akan dipindahkan, yakni sebagian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

"Salah satu imbas dari pindahnya ibu kota itu berpotensi bertambahnya ASN atau pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara," jelas Surodal Santoso.

Perpindahan pemerintahan pusat ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara lanjut ia, dipastikan berdampak pada kegiatan organisasi pemerintahan di daerah itu.

"Akan terjadi peningkatan kegiatan dan percepatan pelayanan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara seiring pemindahan ibu kota," ujar Surodal Santoso.

Salah satu peningkatan kegiatan dan percepatan pelayanan pemerintahan tersebut menurut dia, menyangkut perizinan dan administrasi kependudukan.

Surodal Santoso menimpali lagi, diprediksi ASN atau PNS di Kabupaten Penajam Paser Utara secara bertahap bisa bertambah hingga 10 persen dari yang ada saat ini.

"ASN saat ini ada 4.000 orang dan berpotensi bertambah 10 persen dengan pindahnya ibu kota. Sementara pegawai honorer mencapai 3.400 orang," ucapnya.

Dengan pindahnya Kantor Kementerian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara kata Surodal Santoso, juga membuka kesempatan bagi PNS daerah untuk bermutasi.

"Hadirnya Kantor Kementerian secara tidak langsung membuka peluang bagi ASN daerah bermutasi, tapi perlu meningkatkan kemampuan dan kinerjanya," tambanya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019