Level Maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, tahun 2018 masih berada di level 2 dengan tingkat berkembang, sehingga pihak berwenang mendorong kinerja agar tahun ini bisa naik ke level 3.


Inspektur Inspektorat Mahulu, Budi Gunarjo Ompusunggu di Ujoh Bilang, Kamis, mengatakan sesuai dengan RPJMD 2016-2021, maka kewajiban mencapai target tingkat Maturitas SPIP harus naik di level 3 di tahun 2019.

"Level Maturitas SPIP sesuai dengan penilaian dari BPKP Provinsi Kaltim, maka Kabupaten Mahulu masih pada level 2. Sebenarnya seluruh kabupaten/kota di Kaltim rata-rata sudah mencapai level 3 dan semoga di tahun ini Mahulu bisa memperoleh level tersebut," ucap Budi.

Ia menerangkan bahwa definisi Maturitas SPIP adalah tingkat kematangan atau kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah, yakni dalam upaya mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang SIP.

Sebelumnya, saat Bimtek Penilaian Risiko dan Penilaian Maturitas Sistem SPIP di Lingkungan Pemkab Mahulu, di ruang rapat Bappelitbangda Mahulu di Ujoh Bilang, ia mengatakan penting melakukan evaluasi sekaligus membuat pembinaan secara merata dan terstruktur bagi seluruh OPD di Mahulu guna meningkatkan level tersebut.

Setelah semua organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan evaluasi maturitas, maka Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kaltim akan melakukan pembinaan bersama Pemerintah Mahulu untuk peningkatan Level Maturitas SPIP.

Dalam kesempatan itu, Sumaljo selaku Wakil Penanggungjawab Narasumber dari BPKP Provinsi Kaltim, menyatakan sejak adanya kebijakan Maturitas SPIP, untuk mencapaiannya secara nasional hingga tahun ini masih di bawah target RPJM.

Menurutnya, dalam RPJM ada target untuk kabupaten/kota dalam capaian level 3 dengan tingkat rerdefinisi Maturitas SPIP sebanyak 70 persen.

Untuk kondisi saat ini, berarti masih ada 20 persen yang belum mencapai level 3, termasuk Kabupaten Mahulu yang masih pada level 2 atau berada di tingkat Berkembang, sehingga pihaknya memiliki tantangan untuk meningkatkan satu level lagi tahun ini.

"Mengapa Kabupaten Mahulu masih belum mencapai level 3 menurut hasil evaluasi tim dari BPKP tahun lalu, ini karena kita masih lemah dalam kategori Penilaian Risiko," tuturnya.

Untuk Penilaian Risiko, lanjutnya, memiliki bobot signifikan dalam penilaian Maturitas SPIP sehingga ia berharap setelah pelaksanaan Bimtek Level Maturitas SPIP ini, maka para peserta bisa memahami dan mengimpelementasikan seiring telah meningkatnya pemahaman.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019