Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2019 dari sejumlah sekolah di Kalimantan Timur yang difasilitasi Bank BNI, mendiskusikan bagaimana aktif di media sosial secara sehat dalam acara pembekalan sebelum berangkat berkunjung ke Jawa Barat pekan lalu.


"Tidak follow akun-akun yang tidak jelas,” kata Ditto Chandra, siswa kelas XI SLB Balikpapan dengan bahasa isyarat tangan yang tegas.

Menurut Ditto dan kawan-kawan, media sosial untuk anak zaman now  atau anak masa sekarang adalah twitter dan instagram.

Facebook untuk orangtua atau om dan tante. Twitter adalah media sosial terutama untuk berbagi secara tertulis, namun bisa dilengkapi foto dan video.

Instagram untuk berbagi foto dan juga video, namun juga dilengkapi fasilitas untuk berbagi pesan.

Akun yang tidak jelas yang dimaksud Ditto adalah akun yang menyebarkan foto, atau video, meme, atau teks-teks yang tidak jelas kebenarannya.
“Atau terlalu remeh temeh seperti akun gosip,” katanya.

Apalagi akun berisi ujaran kebencian, merasa diri paling benar sendiri, menghujat orang lain, kata sejumlah siswa lain.

Dengan tidak mengikuti akun-akun tersebut maka banyak waktu dihemat. Waktu yang sedianya buat mengikuti akun-akun itu bisa digunakan dengan produktif.

“Waktunya bisa buat bikin konten,” kata Denisa, kawan sekelas Ditto di SLB Balikpapan.

Menurut pewarta Kantor Berita Indonesia Antara Kaltim, Novi Abdi, media sosial memang berbeda dengan media massa, jenis media yang lazim dikenal sebelum ada facebook, twitter, atau instagram, dan lain-lain.

Media yang kemudian disebut media arus utama itu hadir dalam bentuk media cetak, media elektronik berupa televisi dan radio, juga media online, dihadirkan kepada khalayak dengan berdasar kepada kode etik.

“Ada yang disebut kode etik jurnalistik. Itu misalnya tidak boleh membuat berita yang tidak ada faktanya, atau malah merekayasa fakta,” jelas Novi.

Jadi tidak boleh media massa menyebarkan hoax atau kabar bohong, pada sisi lain nyaris tidak ada aturan apapun untuk menyebarkan informasi melalui media sosial.

Siapa saja boleh menayangkan tentang apa saja. Namun demikian, semua aturan sosial seperti sopan santun dan susila juga bisa diterapkan di media sosial.

Bahkan kode etik jurnalistik pun juga bisa dipakai untuk mendapatkan pesan medsos yang aman dan juga sehat.

“Maka jangan sebarkan foto saat temannya sedang tidur dengan mulut terbuka,” kata Novi yang disambut tawa para peserta.
 
Siswa Peserta SMN 2019 asal Jawa barat saat pertemuan di Perpustakaan Kota Balikpapan (Antaranews Kaltim/Novi Abdi)
Para siswa peserta SMN Kalimantan Timur yang menuju Jabar difasilitasi oleh Bank BNI sebagai PIC kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2019 di Provinsi Kalimantan Timur, mereka berasal dari sejumlah sekolah di Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, Berau, Penajam Paser Utara, Penajam, Samarinda, dan Kota Balikpapan.

Program yang dilaksanakan Kementerian BUMN sebagai program pertukaran pelajar se Indonesia tahun ini, rombongan SMN dari Kaltim yang ditangani Bank BNI bertukar dengan rombongan SMN dari Jabar.

“Sesuai tujuannya, agar anak-anak yang adalah masa depan bangsa, saling mengenal dan mengetahui bagian Indonesia yang lain. Bahwa negeri kita ini kaya dan sangat beraneka," sebut salah koordinator kegiatan dari Bank BNI Balikpapan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019