Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Tokoh sepak bola Kalimantan Timur Harbiansyah Hanafiah menilai kekalahan 0-10 Tim Garuda Indonesia saat bertandang ke Bahrain untuk melakoni pertandingan terakhir Grup E Zona Asia Pra Piala Dunia 2014 perlu diselidiki oleh aparat berwenang karena berpeluang terjadinya suap.

"Saya berasumsi demikian karena dari awal kepengurusan PSSI saat ini, motivasinya adalah duit. Dengan fakta yang terjadi dari proses pemilihan pada Kongres Solo kemarin, terus proses terjadinya dualisme kompetisi, dan hingga kejadian tragis Timnas ini," kata Harbiansyah di Samarinda, Selasa.

Sementara, kata Harbiansyah, Tim Bahrain memang punya kepentingan untuk bisa memenangkan pertandingan melawan timnas dengan skor telak, untuk bisa memperebutkan posisi kedua grup, bersaing dengan Qatar.

Harbiansyah membeberkan bahwa memang peluang Timnas sudah tertutup untuk bisa lolos di Pra Piala Dunia, tapi bukan berarti pada pertandingan terakhir boleh melepaskan begitu saja dengan ditaklukan Bahrain 10-0.

"Ini tidak boleh terjadi, tetap harga diri bangsa harus dikedepankan karena Timnas sudah mewakili citra bangsa," ucap Harbiansyah.

Seandainya memang Timnas tidak siap, lanjut Harbiansyah, banyak strategi yang bisa dilakukan untuk menghindari kekalahan telak.

"Bisa keluar dari lapangan, pada menit awal ketika Timnas mendapatkan pinalti, karena sedari awal sudah terlihat pertandingan tidak sehat, paling kalau kita keluar dari pertandingan Timnas akan kalah dengan skor 3-0," ujarnya.

Indikasi suap atas kekalahan memalukan Timnas tersebut, katanya, memang belum terbukti, namun karena ini sudah menyangkut pencitraan bangsa, tidak salah bila lembaga berwenang melakukan langkah penyelidikan.

Motivasinya, katanya, tentunya adalah untuk pembelajaran organisasi PSSI ke depan yang lebih baik, komitmen dan melepaskan kepentingan-kepentingan tertentu, sehingga kejayaan sepak bola nasional bisa terwujudkan seperti yang diharapkan masyarakat pada umumnya.

"Secara pribadi meski klub saya Persisam mendapat sanksi PSSI, namun bila pemain kami dibutuhkan Timnas saya tetap mengizinkan pemain tersebut tampil, karena ini untuk kepentingan yang lebih besar yakni demi bangsa dan negara," kata Harbiansyah.

Dia menambahkan, dalam organisasi olahraga apapun duta dari bangsa merupakan pemain atau tim terbaik di suatu negara, bukan tim yang terlahir dari sikap egoistis dan kepentingan kepengurusan organisasi.

"Sempat Hamka Hamzah berkomentar seandainya dia tampil pada pertandingan itu, mustahil Timnas bisa kalah telak 10-0," sebut Harbiansyah.  (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012