Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Beras ketan impor asal Vietnam dan Thailand ternyata sudah lama masuk pasar-pasar di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur,Kalimantan Timur, dan mendapat sambutan positif warga setempat.
"Beras ketan putih asal Vietnam dan Thailand sebetunya sudah lama masuk di pasar-pasar, hanya saja tidak diketahui petugas, terutama Dinas Perindustrian dan Perdagangan," kata Norma (51), salah satu pedagang sembako dan beras di pasar teluk lingga, Jumat.
Norma mengatakan, beras impor asal Vietnam dan Thailand sudah masuk sejak lama melalui Samarinda. Jadi saya mendapatkan beras ketan itu dari Samarinda.
"Semua beras ketan impor Vietnam dan Thailand yang masuk dan beredar di Sangatta, ini dipasok dari pengusaha Samarinda. Itulah makanya semua beras ketan putih yang beredar di sini semua impor," katanya.
Sedangkan beras ketan hitam itu masih dari lokal atau dalam negeri, karena beras ketan hitam tidak ada dari impor.
Hal sama juga diakui Arbani 44 pedagang beras di Teluk Lingga, jumat, bahwa rata-rata beras ketan putih berasal dari Vietnam dan Thailand, kalau beras ketan hitam masih dari Indonesia.
Arbani dan Norma mengakui, kalau beras ketan impor asal Thailand dan Vietnam cukup bagus dan diminati warga.
"Beras ketan impor dari sisi kualitasnya memang sangat bagus itulah sebabnya cukup laris da diminati warga terutama pengusaha kue,"katanya.
Beras ketan impor lebih disukai masyarakat, karena ukurannya panjang dan besar, berbeda dengan beras ketan lokal. Menurut keduanya, harganya juga tidak jauh berbeda dengan beras ketan lokal, yakni Rp12.000 per kilogram.
"Harga ketan impor Rp12.000 per kilogram sedangkan ketan lokal juga dijual Rp12.000 per kilogram, itulah makanya beras impor lebih diminati ketimbang ketan lokal,"katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur Arief Yulianto melalui Kepala Bidand Saprodis H.Amir Husin mengatakan belum mengetahui adanya beras ketan impor masuk Kutai Timur
"Kami belum tahu itu kalau ada beras impor vietnam dan thailand masuk beredar didaerah ini, padahal rutinturun melakukan pantaua harga dan survey barang mauk," katanya di ruang kerjanya, Jumat.
Nanti akan kami survey, karena minggu pertama maret ini akan turun lagi memantau harga sembako dan barang-barang kebutuhan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Beras ketan putih asal Vietnam dan Thailand sebetunya sudah lama masuk di pasar-pasar, hanya saja tidak diketahui petugas, terutama Dinas Perindustrian dan Perdagangan," kata Norma (51), salah satu pedagang sembako dan beras di pasar teluk lingga, Jumat.
Norma mengatakan, beras impor asal Vietnam dan Thailand sudah masuk sejak lama melalui Samarinda. Jadi saya mendapatkan beras ketan itu dari Samarinda.
"Semua beras ketan impor Vietnam dan Thailand yang masuk dan beredar di Sangatta, ini dipasok dari pengusaha Samarinda. Itulah makanya semua beras ketan putih yang beredar di sini semua impor," katanya.
Sedangkan beras ketan hitam itu masih dari lokal atau dalam negeri, karena beras ketan hitam tidak ada dari impor.
Hal sama juga diakui Arbani 44 pedagang beras di Teluk Lingga, jumat, bahwa rata-rata beras ketan putih berasal dari Vietnam dan Thailand, kalau beras ketan hitam masih dari Indonesia.
Arbani dan Norma mengakui, kalau beras ketan impor asal Thailand dan Vietnam cukup bagus dan diminati warga.
"Beras ketan impor dari sisi kualitasnya memang sangat bagus itulah sebabnya cukup laris da diminati warga terutama pengusaha kue,"katanya.
Beras ketan impor lebih disukai masyarakat, karena ukurannya panjang dan besar, berbeda dengan beras ketan lokal. Menurut keduanya, harganya juga tidak jauh berbeda dengan beras ketan lokal, yakni Rp12.000 per kilogram.
"Harga ketan impor Rp12.000 per kilogram sedangkan ketan lokal juga dijual Rp12.000 per kilogram, itulah makanya beras impor lebih diminati ketimbang ketan lokal,"katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur Arief Yulianto melalui Kepala Bidand Saprodis H.Amir Husin mengatakan belum mengetahui adanya beras ketan impor masuk Kutai Timur
"Kami belum tahu itu kalau ada beras impor vietnam dan thailand masuk beredar didaerah ini, padahal rutinturun melakukan pantaua harga dan survey barang mauk," katanya di ruang kerjanya, Jumat.
Nanti akan kami survey, karena minggu pertama maret ini akan turun lagi memantau harga sembako dan barang-barang kebutuhan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012