Provinsi Kaltim bakal melakukan rekrutmen Tenaga Pendamping Profesional (TPP) untuk mengisi kekosongan sebanyak 80 orang yang tersebar di tujuh kabupaten se Kaltim, proses rekrutmen diawali dengan permohonan persetujuan dari Satuan Kerja Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Satker P3MD Pusat).


"Tadi pagi (23/7) sebelum berangkat ke Bandara APT Pranoto, Samarinda saya menyempatkan diri memimpin rapat rencana rekrutmen TPP, rencananya akan kita laksanakan dalam bulan Juli ini juga," ucap Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Selasa (23/7).

Dalam waktu dekat, sambung dia, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) DPMPD Kaltim akan menyampaikan pengumuman resmi terkait persyaratan administrasi, jadwal pelaksanaan seleksi dan lain-lain.

Panitia Seleksi (Pansel) terdiri atas 3 unsur, yaitu perwakilan dari  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), perwakilan Perguruan Tinggi Negeri, serta perwakilan DPMPD Prov. Kaltim.

"Kami memberikan kesempatan kepada para pendamping profesional yang memenuhi syarat dan berkinerja baik untuk meniti jenjang karier lebih tinggi misalnya  dari Pendamping Lokal Desa (PLD) ke  jenjang Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) dan dari PDP ke Tenaga Ahli (TA) kabupaten," sebutnya.

Mengingat keterbatasan dana, maka pelaksanaan seleksi akan dilakukan di 2 titik, yaitu di Kota Samarinda, tepatnya di Kantor DPMPD Kaltim dan di Kabupaten Kutai Barat.

"Sesuai hasil rapat, Insya ALLAH bagi yang lolos akan kita kontrak per 1 September - 31 Desember 2019. Untuk perpanjangan kontrak pada tahun 2020, sangat dimungkinkan dengan 2 persyaratan, yaitu yang bersangkutan berkinerja baik dan tersedia anggaran," katanya.

Karenanya dia menginformasikan perihal pelaksanaan rekrutmen tersebut melalui akun sosial medianya. Pemerintah menginginkan lowongan tersebut dapat terisi dengan standar yang tinggi agar bisa mendukung pencapaian desa maju dan mandiri di Bumi Etam, Kalimantan Timur.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019