Populasi hewan ternak sapi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini mencapai 16.900 ekor yang tersebar di kelompok peternakan maupun perorangan di daerah itu.

"Populasi ternak sapi di wilayah Penajam Paser Utara masih didominasi sapi Bali," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika dihubungi, Selasa.

Selain sapi Bali, menurut dia, populasi sapi jenis "Brahman Cross" asal Australia juga mulai berkembang di wilayah Penajam Paser Utara.

Peningkatan populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara, menunjukkan kemajuan positif dengan adanya bantuan sapi jenis "Brahman Cross" dari pemerintah pusat tersebut.

Untuk meningkatkan kelahiran pedet atau anak sapi, menurut Arief Murdiyatno, selain menggalakkan kawin alami, instansinya juga melakukan inseminasi buatan alias kawin suntik.

"Pada 2007 melakukan inseminasi buatan bagi 2.240 ekor sapi betina produktif, 2018 kawin suntuk dilakukan pada 2.253 ekor sapi betina induk produktif," jelasnya.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019, lanjut Arief Murdiyatno, menargetkan inseminasi buatan atau kawin suntik bagi 1.300 ekor sapi betina produktif.

"Sampai saat ini baru 557 ekor sapi betina produktif yang dilakukan inseminasi buatan itu, dan tetap berlanjut hingga akhir Desember 2019," ujarnya.

"Kami kejar target sapi betina produktif untuk dilakukan kawin suntik sebagai upaya meningkatkan populasi sapi," ucap Arief Murdiyatno.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara juga memiliki program penyelamatan sapi bunting tua serta anak sapi yang berusia hingga dua bulan.

Program penyelamatan tersebut, tambah Arief Murdiyatno, untuk memastikan hewan ternak sapi mendapatkan pasokan makanan tambahan sebagai upaya menekan angka kematian ternak.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019