Pelatih tim nasional Aljazair Djamel Belmadi menyatakan Kenya tidak akan dianggap sebelah mata ketika kedua tim berhadapan dalam pertandingan pembuka mereka pada Piala Afrika di Grup C, Minggu malam nanti di Kairo, Mesir.
Kenya kembali berlaga dalam turnamen kontinental ini untuk pertama kali sejak 2004. Mereka akan masuk gelanggang bersama skuad yang diperkuat oleh mantan pemain terbaik Afrika Mahrez Riyad, dengan menyandang status underdog.
Srigala Padang Pasir gagal lolos ke Piala Dunia tahun lalu dan tampil buruk pada Piala Afrika 2017 ketika langsung tersingkir sejak fase grup.
"Anda tak boleh menganggap enteng tim ini," kata Belmadi, mengutip AFP. "Kami menyaksikan pertandingan yang seimbang malam lalu (antara Mesir dan Zimbabwe). Kami telah lebih diingatkan."
Baca juga: Mahrez khawatirkan teka-teki Keny
"Kami adalah tim yang dalam proses membangun kembali dan itu ingin dilakukan sebaik-baiknya," kata Belmadi merendah.
"Untuk menjadi favorit, Anda harus juara paling tidak satu kali, bukan di kandang sendiri. Kami tersingkir pada 2017, kami tidak tampil pada Piala Dunia (2019). Tak ada alasan untuk menyebut kami favorit."
Sukses juara satu-satunya Aljazair terjadi pada 1990 ketika menjadi tuan rumah pada saat turnamen itu hanya diikuti delapan tim.
"Sudah pasti kami punya hasrat untuk melangkah sejauh mungkin dan mengapa tidak memenangkan trofi ini. Itulah semangat kompetisi kami, sama seperti tim-tim yang lain."
Baca juga: Ighalo antarkan Nigeria tundukkan Burundi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Kenya kembali berlaga dalam turnamen kontinental ini untuk pertama kali sejak 2004. Mereka akan masuk gelanggang bersama skuad yang diperkuat oleh mantan pemain terbaik Afrika Mahrez Riyad, dengan menyandang status underdog.
Srigala Padang Pasir gagal lolos ke Piala Dunia tahun lalu dan tampil buruk pada Piala Afrika 2017 ketika langsung tersingkir sejak fase grup.
"Anda tak boleh menganggap enteng tim ini," kata Belmadi, mengutip AFP. "Kami menyaksikan pertandingan yang seimbang malam lalu (antara Mesir dan Zimbabwe). Kami telah lebih diingatkan."
Baca juga: Mahrez khawatirkan teka-teki Keny
"Kami adalah tim yang dalam proses membangun kembali dan itu ingin dilakukan sebaik-baiknya," kata Belmadi merendah.
"Untuk menjadi favorit, Anda harus juara paling tidak satu kali, bukan di kandang sendiri. Kami tersingkir pada 2017, kami tidak tampil pada Piala Dunia (2019). Tak ada alasan untuk menyebut kami favorit."
Sukses juara satu-satunya Aljazair terjadi pada 1990 ketika menjadi tuan rumah pada saat turnamen itu hanya diikuti delapan tim.
"Sudah pasti kami punya hasrat untuk melangkah sejauh mungkin dan mengapa tidak memenangkan trofi ini. Itulah semangat kompetisi kami, sama seperti tim-tim yang lain."
Baca juga: Ighalo antarkan Nigeria tundukkan Burundi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019