Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membentuk embrio "sekolah lisan" (lingkungan dengan sampah nihil) pada dua sekolah di kota itu sebagai salah satu cara mewujudkan komitmen pengurangan sampah tahun ini sebesar 5 persen.


"Untuk tahap pertama 'sekolah lisan' sudah kami bentuk di SMPN 13 dan SMAN 3 Mataram," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, untuk menjadikan dua sekolah tersebut sebagai embrio percontohan "sekolah lisan", pihaknya telah melaksanakan program sosialisasi dan edukasi, baik kepada para siswa, guru maupun petugas kebersihan yang ada di masing-masing sekolah.

Dalam edukasi tersebut, petugas dari DLH menjelaskan dan mengajarkan pihak sekolah bagaimana memilah serta mengurangi sampah dari sumber, sehingga sampah yang keluar dari lingkungan sekolah adalah sisa sampah yang tidak bisa diolah.

"Selain itu, kami juga memberikan edukasi pembuatan kompos dari sampah organik, yang dapat dimanfaatkan kembali oleh internal. Kalau produksinya banyak bisa juga dijual," katanya.

Untuk penyediaan sarana dan prasarana program "sekolah lisan", katanya, dalam hal ini sepenuhnya ditanggung secara mandiri oleh masing-masing sekolah, DLH memfasilitasi sekolah bekerja sama dengan bank sampah induk.

Dengan demikian, dua sekolah ini nantinya akan memiliki bank sampah sendiri atau disebut bank sampah unit. Sekolah mengumpulkan sampah anorganik kemudian diambil oleh bank sampah induk untuk diolah menjadi barang-barang berkualitas.

"Ke depan, untuk mengolah sampah organik secara maksimal DLH akan memberikan bantuan alat pencacah sampah organik," ujarnya.

Ditambahkanya, "sekolah lisan" merupakan tindak lanjut dari pencanangan program "zero waste" Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sehingga program ini disebut juga "zero waste school".

Program "sekolah lisan" diawali dengan kegiatan anjang sana anjang sini bank sampah (asas basa) ke sejumlah sekolah di Mataram, baik tingkat SMA, SMP, maupun SD/sederajat se-Kota Mataram.

"Alhamdulillah dari kegiatan itu, pengelolaan sampah pada beberapa sekolah sudah cukup bagus, dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik dari sumber, tinggal dioptimalkan," katanya. (*)

Pewarta: Nirkomala

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019