PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendukung rencana pemindahan ibu kota dan siap untuk ambil bagian dalam mempersiapkan ibu kota baru dari segi infrastruktur di berbagai sektor.
"Kami sudah kuat dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya. Sehingga kapan saja, pemerintah butuh, kami siap untuk berada di barisan terdepan untuk terlibat dalam misi besar tersebut," ungkap Direktur Utama WIKA Tumiyana dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Selain dari segi konstruksi, Tumiyana pun menanggapi wacana pemindahan ibu kota sebagai sebuah peluang besar untuk melaksanakan investasi di bidang properti.
WIKA sendiri kini menjadikan investasi sebagai arah bisnis masa depan perusahaan guna mendapatkan pendapatan berulang (recurring income).
Bagi Tumiyana, pengembangan suatu kawasan akan memiliki prospek besar untuk bertumbuhnya kawasan-kawasan hunian dengan nilai jual yang naik signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Dua wilayah yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah digadang-gadang menjadi kandidat ibu kota baru menggantikan Jakarta.
Portofolio perseroan di Kalimantan Timur di antaranya PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) 2x50/60 MW Kalimantan Timur (Kaltim), dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan (SAMS) sebagai pintu masuk menuju Provinsi Kaltim.
Kini yang tengah dikerjakan oleh Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi jalan tol pertama di Kalimantan sekaligus menghubungkan kedua kota terbesar di Kalimantan Timur tersebut.
Ada pun di Kalimantan Tengah, WIKA juga mengerjakan proyek Jembatan Tumbang-Samba yang menjadi jembatan terpanjang lintas tengah Kalimantan.
Jembatan Tumbang Samba yang akan selesai pada November 2019 itu akan menghubungkan jalur lintas tengah Kalimantan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang dilalui yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya yaitu sawit, karet dan pertambangan.
Jembatan sepanjang 823 meter tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Modified Network Tied Arch Bridge yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Jembatan itu dibangun atas sinergi dengan entitas anak WIKA, yaitu WIKA Industri & Kontruksi (WIKON) yang telah memiliki asam garam dan portofolio panjang dalam hal fabrikasi baja (jembatan, conveyor, platework), alat berat, dan industri manufaktur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Kami sudah kuat dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya. Sehingga kapan saja, pemerintah butuh, kami siap untuk berada di barisan terdepan untuk terlibat dalam misi besar tersebut," ungkap Direktur Utama WIKA Tumiyana dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Selain dari segi konstruksi, Tumiyana pun menanggapi wacana pemindahan ibu kota sebagai sebuah peluang besar untuk melaksanakan investasi di bidang properti.
WIKA sendiri kini menjadikan investasi sebagai arah bisnis masa depan perusahaan guna mendapatkan pendapatan berulang (recurring income).
Bagi Tumiyana, pengembangan suatu kawasan akan memiliki prospek besar untuk bertumbuhnya kawasan-kawasan hunian dengan nilai jual yang naik signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Dua wilayah yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah digadang-gadang menjadi kandidat ibu kota baru menggantikan Jakarta.
Portofolio perseroan di Kalimantan Timur di antaranya PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) 2x50/60 MW Kalimantan Timur (Kaltim), dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan (SAMS) sebagai pintu masuk menuju Provinsi Kaltim.
Kini yang tengah dikerjakan oleh Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi jalan tol pertama di Kalimantan sekaligus menghubungkan kedua kota terbesar di Kalimantan Timur tersebut.
Ada pun di Kalimantan Tengah, WIKA juga mengerjakan proyek Jembatan Tumbang-Samba yang menjadi jembatan terpanjang lintas tengah Kalimantan.
Jembatan Tumbang Samba yang akan selesai pada November 2019 itu akan menghubungkan jalur lintas tengah Kalimantan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang dilalui yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya yaitu sawit, karet dan pertambangan.
Jembatan sepanjang 823 meter tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Modified Network Tied Arch Bridge yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Jembatan itu dibangun atas sinergi dengan entitas anak WIKA, yaitu WIKA Industri & Kontruksi (WIKON) yang telah memiliki asam garam dan portofolio panjang dalam hal fabrikasi baja (jembatan, conveyor, platework), alat berat, dan industri manufaktur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019