Balikpapan  (ANTARA News Kaltim) - Seorang penumpang pesawat Lion Air JT 636 rute Balikpapan-Surabaya, Abdul Mutholib, ditemukan meninggal dunia di kursinya, Selasa pukul 13.50 Wita, sesaat sebelum pesawat berangkat dari Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Abdul Mutholib yang diketahui berusia 81 tahun beralamat di Desa Bumur Munjungan RT 26, Trenggalek, Jawa Timur. Petani yang diketahui mengidap penyakit asma itu hendak pulang ke Trenggalek setelah menengok keluarganya di Kalimantan Timur.

Di pesawat, ia ditemani anaknya, Imam Saroni dan istrinya, Tarmi.

"Almarhum meninggal di kursinya, kursi nomor 5B. Saat diperiksa dokter ia sudah meninggal," jelas Plt Chief Reservasi Lion Air Sepinggan Ari Wibowo.

Karena kejadian itu, keberangkatan pesawat ditunda hingga 50 menit untuk mengurus jenazah. Pesawat Lion Air JT 636 baru terbang ke Surabaya pukul 14.40 Wita.

"Karena kami harus tunggu dokter, lalu memeriksa mendiang, hingga membawanya ke rumah sakit untuk visum," jelas Ari Wibowo.

Jenazah Abdul Mutholib dibawa ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan. Dokter yang memeriksanya belum bisa memberi keterangan resmi.

Sementara itu Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Balikpapan Kasiadi selaku pengelola Bandara Sepinggan menyebutkan Mutholib meninggal saat pesawat akan didorong untuk persiapan "take off".

"Tiba-tiba korban mengalami sesak napas dalam posisi duduk dan kemudian meninggal dunia. Diperkirakan meninggal pukul 13.50 Wita karena komplikasi jantung dan asma, berdasarkan keterangan anak dan istrinya," kata Kasiadi.

Rencananya, jenazah almarhum akan di bawa ke Surabaya untuk dikebumikan. "Saat ini tengah dilakukan `visum et repertum` dan pihak kepolisian juga sudah melakukan tindakan dengan mendatangi TKP," tambahnya.

Pesawat Lion Air JT 636 tujuan Surabaya yang membawa 209 penumpang mengalami keterlambatan hampir satu jam dari jadwal terbang pukul 13.50 Wita.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012