Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Samarinda, Kalimantan Timur, setiap bulan masih kekurangan sekitar 300 hingga 500 kantong darah.

Kepala Unit Donor Darah PMI Samarinda, Asmarani Tenri Bali, Senin menyatakan, kebutuhan darah setiap bulan untuk warga yang sakit sebanyak 1.500 hingga 1.800 orang.

"Dalam sebulan, pendonor hanya berkisar 1.000 hingga 1.500 orang dari sekitar 500 ribu warga Samarinda yang berhak mendonorkan darahnya. Jadi masih ada kekurangan darah sebanyak 300 sampai 500 kantong," ujarnya.

Sebagai upaya memenuhi kebutuhan darah, PMI Samarinda, kata dia, akan mengoptimalkan mobil transfusi darah bantuan dari pemerintah pusat.

"Mobil transfusi darah yang baru saja kami terima dari pemerintan pusat tersebut akan kami gunakan secara optimal dalam upaya mendukung tugas dari PMI terutama dalam mencukupi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.

Dengan adanya mobil bantuan ini kegiatan transfusi atau donor darah dapat dilakukan secara bergerak di mana saja tanpa terkendala tempat.

"Mobil ini juga menjadi aset yang sangat berharga bagi PMI sehingga kami berharap semua pihak juga dapat mengoptimalkan fungsinya serta memeliharanya sehingga tetap memberikan manfaat yang luas," ungkap Asmarani Tenri Bali.

Sementara, Ketua PMI Kaltim Nusyirwan Ismail mengakui, dari dua unit mobil transfusi darah yang berikan pemerintah pusat tersebut satu unit diserahkan ke PMI Kota Samarinda sementara satu unit lainnya akan dioperasikan PMI Kaltim.

"Melalui bantuan dua unit mobil transfusi darah ini, mobilisasi PMI dalam kegiatan donor darah akan semakin ditingkatkan dan dapat berjalan maksimal mengingat hal ini merupakan kegiatan yang positif," katanya.

Rencananya secara reguler mobil ini akan digunakan berkeliling dan `stasioner` di tempat-tempat strategis di Kota Samarinda. Konsepnya, mendekatkan pelayanan donor sedekat mungkin ke masyarakat, ungkap Nusyirwan Ismail yang juga Wakil Wali Kota Samarinda ini. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012