Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kampung Merabu, Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mengelola lima unit usaha yang diharapkan mampu mengangkat status menjadi desa mandiri, seiring dengan keberhasilannya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.


"Sebanyak lima unit usaha yang masih berjalan hingga saat adalah unit pembangkit listrik tenaga surya, ekowisata, peternakan sapi, pengelolaan air minum, dan kios khusus penjualan bahan bakar," ujar Kepala Desa Merabu, Agustinus di kampungnya, Rabu.

Diakuinya perjalanan BUMDes tersebut belum mendatangkan keuntungan besar seperti sejumlah BUMDes di desa-desa dari kabupaten lain, sehingga ia terus berusaha mencari teknik untuk pengembangannya.

Diantara cara yang ia tempuh untuk mengembangkan usaha tersebut adalah dengan belajar teknik menciptakan peluang baru, sekaligus teknik pengelolaan BUMDes yang ideal.

Untuk itu, ia bersama empat desa lain di Berau yang juga ingin meningkatkan usaha dalam BUMDes, kemudian sepakat mendatangkan narasumber yang merupakan pengelola atau pendamping BUMDes yang sekarang maju namun dulunya memulai dari nol.

Empat desa yang sepakat mendatangkan narasumber dalam pengelolaan BUMDes itu adalah dari Kampung Long Duhung, Kampung Long Ayan, Kampung Gunung Sari, dan Kampung Merabu itu sendiri.

Narasumber dalam pelatihan pengelolaan BUMDes ini adalah Stefanus Subantardjadari selaku pendamping BUMDes Tirta Mandiri, Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, kemudian Eko Pambudi selaku Direktur BUMDes Panggung Lestari, dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kedatangan para mentor dari BUMDes yang sudah berhasil ini tentu akan menjadi motivasi warga untuk mengembangkan potensi di desa masing-masing, karena kami bisa bercermin dari usaha yang dimulai dari bawah namun kini terus berkembang," kata Agus.

Dalam pelatihan pengelolaan BUMDes di Merabu pada 26-28 April itu, Eko Pambudi selaku Direktur BUMDes Panggung Lestari mengatakan, modal awal yang diterima pihaknya tahun 2013 senilai Rp37 juta, sementara omsetnya saat ini sudah mencapai Rp5,2 miliar.

Omset sebesar itu diperoleh dari lima unit usaha yang digeluti, yakni pengelolaan sampah, pengelolaan minyak tamanu (hasil ekstrak biji buah pohon cemara), pengelolaan minyak jelantah, wisata Kampung Mataraman, pertanian sehat, dan unit usaha kerajinan tangan.

"Pada tiga tahun pertama (2013-2016), BUMDes Panggung Lestari masih dalam kondisi hidup segan, mati tak mau. Namun berkat kegigihan semua pengurus dan dukungan pemerintah desa, kami tidak kenal menyerah, sehingga saat ini usahanya terus berjalan, bahkan dimungkinkan berkembang lagi," katanya. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019