Samarinda  (ANTARA News Kaltim) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdy meminta masyarakat untuk ikut berperan dalam memberantas penyakit Tuberkulosis (TB) agar tidak berkembang luas di wilayah Kaltim.

Saat bertemu dengan pengurus Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Wilayah Kaltim di Samarinda, Rabu, Wagub Farid Wadjdy meminta pengurus PPTI di provinsi dan kabupaten- kota untuk proaktif membentuk kader-kader di lapangan, dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berkonsultasi atau berobat jika ada gejala-gejala yang mengindikasikan terinfeksi penyakit TB, terutama untuk pengawas minum obat (PMO) yang ada di puskesmas.

Menurut dia, selain aktif melakukan sosialisasi dan penyuluhan, maka PPTI Kaltim harus menambah kader untuk membantu tugas-tugas pengurus di lapangan, karena tidak mudah untuk menemukan penderita penyakit TB dalam masyarakat.

Farid mengatakan, Pemprov mendukung sepenuhnya organisasi PPTI Kaltim dan kabupaten- kota dalam upaya menanggulangi dan memberantas penyakit TB di Kaltim.

Pemprov telah menganggarkan 13 persen untuk kesehatan dari total Rp10,2 triliun APBD Kaltim tahun 2012, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan pemerataan kesejahteraan.

Sementara itu, Sekretaris PPTI Kaltim Abdul Syahran mengakui pihaknya saat ini masih kekurangan kader-kader di lapangan untuk menggencarkan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana mencegah, mendeteksi, dan mengobati TB.

Ia mengatakan, PPTI memiliki 300 orang kader yang tersebar di lima kabupaten- kota di Kaltim dan hanya Samarinda yang memiliki kader di setiap puskesmasnya, sedangkan kabupaten- kota lainnya masih kekurangan kader.

Menurut Abdul Syahran, dengan kondisi saat ini idealnya pada setiap puskesmas memiliki 10 orang kader PPTI yang bertugas sebagai relawan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyakit TB. Keberadaan kader relawan sebagai PMO diperlukan untuk mendukung strategi pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung.

Kendala lain yang dihadapi PPTI adalah kurangnya kesadaran penderita penyakit TB untuk berkonsultasi maupun berobat ke puskesmas terdekat. Merupakan tugas berat bagi pengurus baik di provinsi maupun kabupaten- kota untuk menemukan penderita TB di wilayah Kaltim.

Jumlah penderita TB di Kaltim, katanya, mencapai sekitar 6.800 orang. Penemuan penderita baru rata-rata sekitar 2.300 penderita per tahun.

"Kemungkinan jumlah penderita yang ada di masyarakat masih banyak, karena satu penderita dalam satu tahun bisa menularkan kepada sepuluh sampai 15 orang," katanya.  (*)

Pewarta: Arief

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012