Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berencana segera membentuk Perusahaan Daerah atau Perusda Pertanian sebagai upaya mengendalikan harga gabah di daerah itu.

Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud saat dihubungi, Jumat, mengatakan, pemerintah kabupaten sedang menggagas pembentukan Perusda Pertanian.

"Perusda itu nantinya akan mengendalikan harga gabah di Kabupaten Penajam Paser Utara, agar harga gabah tidak bisa lagi dipermainkan oleh tengkulak," tegasnya.

Dengan adanya Perusda Pertanian tersebut lanjut Abdul Gafur Mas'ud, potensi keuntungan yang akan didapatkan petani dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara cukup besar.

Lahan pertanian di wilayah Kecamatan Babulu lebih kurang seluas 8.000 hektare jelas bupati, potensinya cukup besar untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).

Abdul Gafur Mas'ud memperhitungkan, dengan keuntungan Rp1.000 per kilogram dengan rata-rata hasil panen 5 ton per hektare, maka dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp80 miliar dua kali penen.

Selain untuk mengendalikan harga gabah hasil panen para petani tambah bupati, Perusda Pertanian juga menyediakan bibit unggul dan pupuk bagi petani.

Selama ini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara hanya memberikan bantuan bibit unggul kepada petani untuk peningkatan produktivitas pertanian.

Namun penanganan pasca penen petani belum diperhatikan sepenuhnya, sehingga hasil pertanian tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan petani.

Hasil panen padi para petani Kabupaten Penajam Paser Utara lebih banyak dibeli tengkulak dengan harga yang kurang menguntungkan bagi petani.

Gabah hasil panen petani lebih banyak dibawa ke Kalimantan Selatan dan setelah dikonversi menjadi beras, didistribusikan kembali ke Kabupaten Penajam Paser Utara dengan harga yang tinggi.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019