Nilai ekspor berbagai komoditas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara tujuan sepanjang bulan Januari 2019 mencapai 1,44 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp19,92 triliun jika rata-rata 1 dolar AS sama dengan Rp13.800.

"Ekspor sebesar itu mengalami penurunan cukup tinggi hingga minus 8,66 persen ketimbang nilai ekspor Desember 2018 yang mencapai 1,58 miliar dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda, Sabtu.

Komoditas yang diekspor senilai itu berupa bahan bakar mineral senilai 1,33 miliar, terdiri atas komoditas migas tercatat 224,52 juta dolar dan nonmigas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai ekspor 1,1 miliar dolar.

Ekspor bahan bakar mineral sebesar 1,33 miliar dolar itu mengalami penurunan 8,19 persen ketimbang Desember 2018 yang tercatat 1,45 miliar dolar, kemudian terjadi penurunan 3 persen ketimbang Januari 2018 yang tercata 1,37 miliar dolar.

Sedangkan komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral yang diekspor Kaltim pada Januari 2019 antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati senilai 67,72 juta dolar, naik 23,24 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 54,91 juta dolar.

Berikutnya adalah ekspor bahan kimia anorganik senilai 16 juta dolar, minus 44 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 28,6 juta dolar dan minus 38,51 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 26,03 juta dolar.

Selanjutnya ekspor kayu dan barang dari kayu tercatat 12,43 juta dolar, terjadi kenaikan 72,11 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 7,22 juta dolar dan naik 93,26 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 6,43 juta dolar.

Ia melanjutkan, negara tujuan ekspor migas oleh Kaltim pada Januari 2019 antara lain ke Jepang tercatat 168,2 juta dolar, ke Tiongkok sebesar 45,17 juta dolar, dan ekspor ke Singapura senilai 11,15 juta dolar.

"Sedangkan ekspor nonmigas antara lain ke India sebesar 299,92 juta dolar, ke Tiongkok 263 juta, ke Jepang 123,65 juta, ke Taiwan 109,57 juta, Korea Selatan 96,55 juta, Malaysia 87,16 juta, Filipina 72,38 juta, dan ekspor ke Bangladesh senilai 55,18 juta dolar," kata Atqo.
       

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019