Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Timur akan menggelar "talk show" bertajuk "Refleksi Pendidikan Tiga Tahun Kaltim" yang disesuaikan dengan masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak.
"'Talk Show' ini akan digelar pada 29 November 2011 di Hotel Senyiur Samarinda. Kegiatan ini digelar dalam rangkaian Hari Guru yang jatuh pada 25 November," ucap Sekretaris Panitia Penyelenggara, Soetomo di Samarinda, Senin.
Soetomo yang juga Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaltim ini melanjutkan, "talk show" tersebut akan dimoderatori oleh Ketua Dewan Pendidikan Kaltim, Bohari Yusuf.
Sedangkan sejumlah peserta yang akan hadir adalah dari berbagai elemen, antara lain Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM), mahasiswa, guru, masyarakat, komite sekolah, unsur akademisi, dan para pemerhati pendidikan di Kaltim.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim mengatakan, bahwa pihaknya sengaja mengangkat tema Refleksi Pendidikan Kaltim Tiga Tahun, pasalnya Awang Faroek Ishak yang merupakan sosok pemimpin peduli terhadap pendidikan, telah menjabat sebagai gubernur selama tiga tahun ini.
Dalam kurun waktu tersebut, banyak terobosan yang telah dilakukan. Di antaranya memberikan insentif bagi guru di Kaltim yang dimulai dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara gubernur, bupati dan walikota yang disaksikan Menteri Pendidikan RI pada 2009.
MoU itu adalah dengan menetapkan insentif guru minimal sebesar Rp1 juta per orang per bulan. Uang sebesar itu bersumber dari APBD Kaltim senilai Rp300 ribu, dan dari kabupaten maupun kota masing-masing sebesar Rp700 ribu.
Selanjutnya, Pemprov Kaltim juga terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, seperti pemberian Bantuan Operasioanl Sekolah Daerah (Bosda) di tingkat SMA sebesar Rp1 juta per siswa, dan untuk SMK senilai Rp1,5 juta per siswa.
Dia mengatakan, dalam dialog itu diharapkan akan muncul berbagai tanggapan mengenai persoalan pendidikan, baik program yang sudah dan akan dijalankan, wacana, keberhasilan, maupun kendala yang dihadapi oleh pengelola pendidikan, masyarakat maupun guru.
"Kami berharap dari adanya talk show nanti, maka banyak masukan kepada Dinas Pendidikan, karena harus kita akui bahwa persoalan pendidikan itu sangat kompleks, sehingga saran dan kritik membangun dari semua pihak sangat kami harapkan," tutur Musyahrim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"'Talk Show' ini akan digelar pada 29 November 2011 di Hotel Senyiur Samarinda. Kegiatan ini digelar dalam rangkaian Hari Guru yang jatuh pada 25 November," ucap Sekretaris Panitia Penyelenggara, Soetomo di Samarinda, Senin.
Soetomo yang juga Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaltim ini melanjutkan, "talk show" tersebut akan dimoderatori oleh Ketua Dewan Pendidikan Kaltim, Bohari Yusuf.
Sedangkan sejumlah peserta yang akan hadir adalah dari berbagai elemen, antara lain Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM), mahasiswa, guru, masyarakat, komite sekolah, unsur akademisi, dan para pemerhati pendidikan di Kaltim.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim mengatakan, bahwa pihaknya sengaja mengangkat tema Refleksi Pendidikan Kaltim Tiga Tahun, pasalnya Awang Faroek Ishak yang merupakan sosok pemimpin peduli terhadap pendidikan, telah menjabat sebagai gubernur selama tiga tahun ini.
Dalam kurun waktu tersebut, banyak terobosan yang telah dilakukan. Di antaranya memberikan insentif bagi guru di Kaltim yang dimulai dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara gubernur, bupati dan walikota yang disaksikan Menteri Pendidikan RI pada 2009.
MoU itu adalah dengan menetapkan insentif guru minimal sebesar Rp1 juta per orang per bulan. Uang sebesar itu bersumber dari APBD Kaltim senilai Rp300 ribu, dan dari kabupaten maupun kota masing-masing sebesar Rp700 ribu.
Selanjutnya, Pemprov Kaltim juga terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, seperti pemberian Bantuan Operasioanl Sekolah Daerah (Bosda) di tingkat SMA sebesar Rp1 juta per siswa, dan untuk SMK senilai Rp1,5 juta per siswa.
Dia mengatakan, dalam dialog itu diharapkan akan muncul berbagai tanggapan mengenai persoalan pendidikan, baik program yang sudah dan akan dijalankan, wacana, keberhasilan, maupun kendala yang dihadapi oleh pengelola pendidikan, masyarakat maupun guru.
"Kami berharap dari adanya talk show nanti, maka banyak masukan kepada Dinas Pendidikan, karena harus kita akui bahwa persoalan pendidikan itu sangat kompleks, sehingga saran dan kritik membangun dari semua pihak sangat kami harapkan," tutur Musyahrim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011