Long Bagun (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 25 paket spanduk calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Provinsi Kalimantan Timur masih menumpuk di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mahakam Ulu karena belum diambil oleh peserta Pemilu.

"Peserta Pemilu untuk DPD RI dapil Provinsi Kaltim diikuti 44 calon dan KPU Mahulu memfasilitasi mencetak spanduk, namun dari jumlah itu baru 19 paket yang diambil sehingga masih ada 25 paket yang masih menumpuk," ujar Komisioner KPU Kabupaten Mahulu, Jentra di Long Bagun, Rabu.

Tiap paket spanduk berisi 10 lembar sehingga masih ada 250 lembar spanduk yang masih belum diambil oleh peserta, untuk itu ia berharap agar mereka yang belum mengambil spanduk tersebut segera mengambilnya agar tidak menumpuk.

Menurutnya, spanduk merupakan salah satu alat yang efektif untuk mengenalkan peserta Pemilu kepada masyarakat karena spanduk yang terpasang di tempat umum dan strategis akan terbaca jelas oleh publik, sehingga masyarakat yang melihatnya bisa menentukan pilihan setelah membaca spanduk tersebut.

Ditanya mengapa masih banyak spanduk yang belum diambil oleh para calon, ia menuturkan bahwa ada beberapa kemungkinan, pertama adalah karena rata-rata calon anggota DPD RI tidak tinggal di Kabupaten Mahulu, bahkan banyak yang tinggal di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim.

Sedangkan letak geografis antara Samarinda ke Mahakam Ulu cukup jauh dan memerlukan biaya tinggi, karena dari Samarinda ke Ujoh Bilang, ibu kota Mahulu, perlu waktu sekitar 12 jam, yakni menggunakan mobil sekitar delapan jam sampai ke Tering.

Kemudian dari Tering perjalanan dilanjutkan dengan moda sungai, yakni menggunakan speedboat ke Ujoh Bilang sekitar empat jam. Waktu tempuh 12 jam itu dengan asumsi perjalanan lancar dan tidak menunggu keberangkatan speedboat.

Kemungkinan kedua adalah banyak calon yang tidak memiliki liasion officer (LO) sehingga tidak ada perwakilan yang membantunya, sehingga kondisi inilah yang kemudian mempengaruhi mengapa hingga kini masih banyak spanduk yang belum diambil.

"Biaya pemasangan spanduk di sini cukup mahal karena biaya hidup di sini memang tinggi yang berimplikasi pada harga kayu dan jarak antardesa/kampung yang saling berjauhan. Perkiraan saya rata-rata biaya pemasangan spanduk senilai Rp500 per spanduk, sudah termasuk transportasi antarkampung," ucap Jentra.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019