Sangata (ANTARA News Kaltim) - Sebanyak 48 bidan dengan status pegawai tidak tetap (PTT) dari Kementerian Kesehatan RI ditempatkan di desa terpencil dan sangat terpencil di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Para tenaga bidan dari Kemkes RI itu akan ditempatkan di sejumlah desa terpencil dan sangat terpencil di Kutai Timur selama satu tahun untuk menambah kekurangan bidan setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Marten Luther, Jumat.

Para bidan ini akan bekerja melakukan tugas mulia di tengah-tengah komunitas masyarakat terpencil dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan hingga akhir tahun 2012.

Pengiriman tenaga bidan merupakan respons pemerintah pusat atas usulan Pemkab Kutai Timur mengenai minimnya tenaga bidan dan tenaga medis, terutama di daerah pedalaman dan daerah terpencil.

"Kehadiran tenaga bidan akan memberikan dampak positif terhadap pelayanan kesehatan masyarakat lebih baik," katanya, didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Nurhadist dan Kepala Bidang Umum dan Kepegawaian, Adianto Hermawandi.

Ia mengatakan desa sangat terpencil berada di enam kecamatan, yakni Sandaran, Karangan, Busang, Long Masengat dan Batu Ampar dan Telen.

"Soal gaji dan tunjangan, seluruhnya bersumber dari APBN, namun jumlah gaji akan disesuaikan dengan lokasi penempatan, apakah dia terpencil atau sangat terpencil," katanya.

Bertugas di desa terpencil akan mendapatkan gaji pokok senilai Rp1.450.000 per bulan tanpa insentif, kemudian bertugas di daerah sangat terpencil di desa terpencil akan menerima gaji sebesar Rp1.450.000 dengan ditambah insentif Rp1 juta per bulan.

Bagi bidan yang bertugas di wilayah kategori sangat terpencil akan mendapat gaji Rp1.450.000 per bulan dengan ditambah insentif Rp2,4 juta lebih per bulan.

"Bidan yang ditugaskan di desa sangat terpencil akan menerima rata-rata Rp4 juta per bulan dengan pembayaran langsung dari Kementerian Kesehatan RI masuk ke rekening masing-masing," katanya.

Ia menambahkan setiap bulan para bidan ini diwajibkan membuat laporan, baik laporan kegiatan maupun laporan absen harian. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011