Samarinda (Antaranews Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur memiliki delapan Desa Prima (Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri), sebuah desa percontohan yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan sekaligus meningkatkan ekonomi perempuan. 

"Pengembangan Desa Prima dilakukan dengan memanfaatkan semua potensi lokal dan melibatkan peran lintas sektoral,"kata Mahrita, Kabid Kesetaraan Gender Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim di Samarinda, Kamis.

Delapan Desa Prima tersebut tersebar di lima kabupaten/kota, yakni untuk Kota Samarinda berada di Kelurahan Bentuas, Kecamatan Palaran.

Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara berada di Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak. Kemudian untuk Kabupaten Kutai Timur berada di Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan.

Untuk Kabupaten Kutai Barat terdapat empat desa, yakni Kampung Tanjung Laong di Kecamatan Muara Pahu, Kampung Melak Ilir di Kecamatan Melak, Kampung Linggang Amer di Kecamatan Linggang Bigung, dan Kampung Eheng di Kecamatan Barong Tongkok.

"Untuk Kabupaten Mahakam Ulu, pembinaan dan pembentukan Desa Prima berada di Kecamatan Long Bagun,"ujar Mahrita.

Ia melanjutkan, dalam Desa Prima, anggotanya lebih banyak diarahkan pada industri rumahan karena umumnya telah memiliki usaha yang beragam namun didominasi oleh usaha makanan dan sembako yang sudah berjalan beberapa tahun.

Lewat program ini diharapkan membantu mempercepat pertumbuhan usaha dan memperkuat basis ekonomi perempuan dan keluarga. Di samping itu, Desa Prima dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi usaha bagi para perempuan.

Menurutnya, teknologi yang digunakan dalam menjalankan usaha oleh warga dalam Desa Prima, kebanyakan masih manual dengan dibantu beberapa tenaga kerja.

Sumber modal usaha para pelaku industri rumahan juga beragam, yakni ada yang berasal dari modal sendiri, pinjaman dari bank, dan modal dari eks PNPM.

Selain pelaku usaha tunggal, lanjutnya, banyak dari pelaku industri rumahan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama yang terdiri dari beberapa anggota.

Pola produksi yang digunakan kebanyakan bersifat rutin, namun ada juga yang tergantung pada pesanan.

Untuk hasil industri rumahan antara lain berupa hasil anyaman, pembuatan tas jinjing perempuan, baju adat, katering, dan makanan ringan. 

"Bentuk pembinaan yang diberikan dengan sistem kelompok. Pola ini menjadi satu kemudahan bagi anggota Desa Prima dalam mengakses informasi terkait usaha mandiri yang mereka jalankan,"ucapnya.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018