Penajam (Antaranews Kaltim) - Bencana tanah longsor berpotensi terjadi di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, setelah banjir melanda daerah itu.
Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila saat ditemui di Penajam, Selasa mengungkapkan, instansinya menemukan tiga titik potensi tanah longsor di Desa Bukit Raya.
"Tiga titik potensi longsor di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku itu karena lokasinya berada di tanah miring," jelasnya.
Daerah rawan longsor tersebut di antaranya berada di depan Kantor Desa Bukit Raya, serta di wilayah RT 02 Desa Bukit Raya.
Di belakang Kantor Kelurahan Sepaku lanjut Nurlaila juga rawan terjadi longsor karena berada di daerah perbukitan.
Lokasi bangunan yang berada di bawah perbukitan jelasnya, paling rentan terkena longsor, ditambah intensitas hujan saat ini cukup tinggi.
Warga Kecamatan Sepaku diimbau selalu waspada bencana banjir dan tanah longsor karena musim penghujan diprediksi terjadi mulai Desember 2018 hingga awal Januari 2019.
Ancaman bencana alam di wilayah Kecamatan Sepaku memasuki musim hujan menurut Nurlaila, semakin meningkat sehingga masyarakat harus selalu waspada bencana banjir dan tanah longsor.
Bencana banjir yang terjadi Sabtu (1/12) merendam permukiman warga Desa Bukit Raya, Sukaraja dan Desa Bumi Harapan, serta permukiman di kelurahan Riko dan Sepaku, Kecamatan Sepaku.
Jumlah korban terdampak banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut mencapai lebih kurang 331 kepala keluarga.
Puluhan warga RT 04 Kelurahan Riko terisolir akibat jembatan antardesa/kelurahan di wilayah itu terputus diterjang banjir, jembatan itu akses satu-satunya untuk keluar masuk di daerah tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila saat ditemui di Penajam, Selasa mengungkapkan, instansinya menemukan tiga titik potensi tanah longsor di Desa Bukit Raya.
"Tiga titik potensi longsor di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku itu karena lokasinya berada di tanah miring," jelasnya.
Daerah rawan longsor tersebut di antaranya berada di depan Kantor Desa Bukit Raya, serta di wilayah RT 02 Desa Bukit Raya.
Di belakang Kantor Kelurahan Sepaku lanjut Nurlaila juga rawan terjadi longsor karena berada di daerah perbukitan.
Lokasi bangunan yang berada di bawah perbukitan jelasnya, paling rentan terkena longsor, ditambah intensitas hujan saat ini cukup tinggi.
Warga Kecamatan Sepaku diimbau selalu waspada bencana banjir dan tanah longsor karena musim penghujan diprediksi terjadi mulai Desember 2018 hingga awal Januari 2019.
Ancaman bencana alam di wilayah Kecamatan Sepaku memasuki musim hujan menurut Nurlaila, semakin meningkat sehingga masyarakat harus selalu waspada bencana banjir dan tanah longsor.
Bencana banjir yang terjadi Sabtu (1/12) merendam permukiman warga Desa Bukit Raya, Sukaraja dan Desa Bumi Harapan, serta permukiman di kelurahan Riko dan Sepaku, Kecamatan Sepaku.
Jumlah korban terdampak banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut mencapai lebih kurang 331 kepala keluarga.
Puluhan warga RT 04 Kelurahan Riko terisolir akibat jembatan antardesa/kelurahan di wilayah itu terputus diterjang banjir, jembatan itu akses satu-satunya untuk keluar masuk di daerah tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018