Samarinda, (Antaranews Kaltim) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia bakal menambah frekwensi penerbangan di Bandara Adji Temunggung Pranoto ( APT) Samarinda, Kalimantan Timur, setelah sukses membuka rute penerbangan baru di Bandara tersebut.


Maskapai milik pemerintah tersebut telah memulai penerbangan komersil perdananya di Bandara yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Selasa (20/11).

Penerbangan baru Garuda tersebut yakni melayani rute Jakarta-Samarinda, Samarinda- Jakarta, dengan menggunakan armada pesawat Boeing 737-800.

General Manager (GM) PT Garuda Indonesia Branch Office Balikpapan, Boydike Kussudiarso kepada awak media mengatakan, penerbangan perdana Garuda Indonesia di Bandara APT Pranoto, ternyata load factor penumpang dari dan ke Samarinda sangat baik.

"Jumlah penumpang yang naik sesuai dengan kapasitas pesawat. Ini menandakan rute ini memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Samarinda," katanya.

Saat ini, kata Boy, rute penerbangan baru Garuda tersebut masih melayani penerbangan sekali sehari, sehingga antusiasme  cukup tinggi tersebut akan ditambah frekwensinya menjadi dua kali sehari.

"Kalau kami lihat antusiasme saat ini memang perlu ada penambahan minimal menjadi dua kali dalam sehari," kata Boy.

Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan Garuda Indonesia juga akan menjajaki penerbangan dengan rute  ke Bandara lainnya.

Namun demikian, lanjut Boy untuk pembukaan rute baru tentunya memerlukan proses, terutama ketersediaan slot penerbangan di Bandara tujuan.

"Untuk Samarinda-Surabaya mungkin baru tahun depan, sebab harus ada pairing antara Bandara APT Pranoto dengan Bandara yang dituju. Misalnya masih ada tidak tersedia slotnya di Bandara Juanda Surabaya," urai Boy.

Boy membantah bahwa pembukaan rute baru di APT Pranoto tersebut bakal mengggusur  penumpang Garuda Indonesia dengan tujuan yang sama dari Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan.

Adanya penerbangan langsung ke Jakarta dari Balikpapan maupun Samarinda, akan membentuk segmen penumpang. Seperti halnya yang terjadi pada Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo, Solo yang juga saling berdekatan.

"DI Solo dan Yogyakarta, kedua Bandaranya  sama-sama hidup. Airlines juga kan punya strategi masing-masing," tegas Boy.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018