Samarinda (Antaranews Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Timur dengan sejumlah negara bilateral periode Januari-September 2018 mengalami surplus 10,26 miliar dolar AS, setara dengan Rp140,68 triliun jika rata-rata 1 dolar sama dengan Rp13.700.

"Keuntungan sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor senilai 13,52 miliar dolar atau setara Rp185,34 triliun, dikurangi biaya impor senilai 3,26 miliar dolar AS atau setara Rp44,66 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statisik Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto dihubungi di Samarinda, Sabtu.

Berbagai komoditas yang diekspor Kaltim di periode ini adalah bahan bakar mineral dengan 12,52 miliar dolar. Bahan bakar mineral terdiri atas migas senilai 2,4 miliar dolar, kemudian baran-barang nonmigas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai 10,11 miliar dolar AS.

Sedangkan komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral yang diekspor antara lain minyak hewani atau nabati senilai 449,27 juta dolar, bahan kimia anorganik sebesar 213,65 juta dolar.

Kemudia ekspor pupuk senilai 135,61 juta dolar, kayu dan barang dari kayu sebesar 91,69 juta dolar, bahan kimia anorganik senilai 78,87 juta dolar, aneka produk kimia 22,11 juta dolar, biji dan buah mengandung minyak, tanaman industri serta tanaman obat, dan makanan ternak senilai 2,44 juta dolar.

Ia melanjutkan, negara tujuan ekspor migas oleh Kaltim pada Januari-September 2018 antara lain ke Jepang senilai 1,09 miliar dolar, ke Korea Selatan 301,34 juta dolar, dan ekspor migas ke Tiongkok senilai 376,04 juta dolar.

Untuk ekspor nonmigas antara lain ke India tercatat 2,54 miliar dolar AS, ke Tiongkok tercatat 2,54 miliar dolar, ke Korea Selatan sebesar 1,11 miliar dolar, ke Taiwan tercatat 718 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Malaysia senilai 746,79 juta dolar AS.

Sedangkan komoditas yang diimpor Kaltim dari negara-negara penghasil dengan nilai 3,26 miliar dolar AS itu, berupa bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas senilai 2,32 miliar dolar.

Kemudian impor barang nonmigas selain bahan bakar mineral antara lain reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya dengan nilai 486,84 juta dolar, barang dari besi atau baja tercatat 79,87 juta dolar AS.

Impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kerta api dan aksesorisnya senilai 84,08 juta dolar, impor karet dan aneka barang dari karet tercatat 77,6 juta dolar, impor pupuk senilai 54,48 juta dolar, impor mesin dan peralatan elektris, perekam dan pereproduksi suara/gambar termasuk aksesorisnya senilai 34,46 juta dolar.

"Impor migas oleh Kaltim pada Januari-November 2018 antara lain dari Nigeria dengan nilai 924,54 juta dolar, Azerbaijan tercatat 436,96 juta dolar, dari Malaysia senilai 183,93 juta dolar, dan impor migas dari Singapura dengan nilai 189,66 juta dolar AS," ucap Atqo.

Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Tiongkok 204,8 juta dolar, dari Amerika Serikat 132,9 juta dolar, dari Jerman tercatat 58,28 juta dolar, dari Singapura 95 juta dolar, dari Jepang 89,35 juta dolar, dan dari Australia senilai 51,7 juta dolar AS. (*)     

       

 

 

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018