Penajam (Antaranews Kaltim) - Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengejar target pengerjaan proyek pembangunan instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP) Lawe-Lawe agar dapat mulai operasional pada 2019.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Supardi saat meninjau pembuatan kolam penampungan air baku sementara di Penajam, Kamis, mengatakan, optimsitis proyek WTP Lawe-lawe dapat rampung Desember 2018.

"Proyek pembangunan instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam itu melanjutkan sisa pekerjaan pemasangan mesin untuk pengoperasian WTP," jelasnya.
 
Supardi yakin WTP Lawe-Lawe dengan kapasitas 300 liter perdetik dengan nilai lebih kurang Rp44 miliar tersebut dapat operasional awal 2019.
    
Proyek instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe itu masih membutuhkan anggaran sekitar Rp13 miliar untuk membayar sisa tagihan kepada kontraktor pelaksana kegiatan.

Namun Supardi memastikan anggaran Rp13 miliar tersebut batal terealisasi pada 2018, sehingga Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara masih memiliki tanggungan utang sekitar Rp31 miliar dari total pekerjaan lebih kurang Rp44 miliar.

Dinas PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara juga optimistis pembuatan kolam penampungan air baku (imtek) sementara  di samping intake Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Danum Taka selesai awal Desember 2018.

"Saat ini kemajuan pembuatan kolam penampungan air baku sementara di samping intake PDAM itu telah mencapai 70 persen," ungkap Supardi.

Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara membuat kolam penampungan air baku sementara, dikarenakan pembangunan Bendung Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam belum dapat dilanjutkan.

Kolam penampungan air baku sementara dengan luas mencapai 2.400 meter persegi itu lanjut Supardi, ditargetkan bisa difungsikan pada akhir Desember 2018.

"Untuk penggenangan air di kolam penampungan air baku sementara tidak membutuhkan waktu lama yakni, sekitar enam sampai 12 jam jika kondisi air sungai normal," tambahnya.  (*)

 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018