Penajam (Antaranews Kaltim) - Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, optimistis produktivitas sawah padi mencapai 4,5 hingga 5 ton per hektare seiring datangnya musim hujan.
Kepala Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto saat dihubungi di Penajam, Minggu mengatakan, masyarakat petani mulai mengolah lahan persawahan dan menanam padi secara serentak.
"Diprediksi musim hujan mulai November 2018, para petani mulai mengolah sawah dan menanam padi memanfaatkan datangnya musim hujan," jelasnya.
Penanaman padi secara serentak lanjut Joko Dwi Fetrianto, telah dilakukan masyarakat petani di Kecamatan Babulu mulai pekan ketiga Oktober 2018.
Lahan pertanian produktif di wilayah Penajam Paser Utara yang saat ini mulai diolah dan ditanami padi lebih kurang mencapai 8.000 sampai 9.000 dari total luasan sekitar 18.000 hektare.
Joko Dwi Fetrianto juga meyakini kekurangan target penanaman padi seluas 2.000 hektare akibat musim kemarau, akan tertutupi pada pada musim tanam yang sedang berlangsung saat ini.
"Kekurangan target penanaman padi 2.000 hektare itu bisa tertutupi pada musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019," ujarnya.
Bantuan untuk membuka lahan persawahan seluas 2.000 hektare dari pemerintah pusat menurut Joko Dwi fetrianto, juga telah didistribusikan kepada masyarakat petani di wilayah Penajam Paser Utara.
"Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa uang tunai Rp2,5 juta per hektare sawah untuk membeli kapur, obat dan bibit padi," ungkapnya.
Dari hasil panen padi masyarakat petani sepanjang 2018 setelah dikurangi kebutuhan beras masyarakat serta untuk beras sejahtera (rastra) tambah Joko Dwi Fetrianto, diprediksi Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengalami surplus beras.
Hasil panen padi masyarakat petani pada 2017 mencapai sekitar 66.647 ton beras setelah dikurangi kebutuhan beras masyarakat serta disalurkan untuk rastra program bantuan dari Kementerian Sosial, Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengalami surplus lebih kurang 15.000 ton beras. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Kepala Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto saat dihubungi di Penajam, Minggu mengatakan, masyarakat petani mulai mengolah lahan persawahan dan menanam padi secara serentak.
"Diprediksi musim hujan mulai November 2018, para petani mulai mengolah sawah dan menanam padi memanfaatkan datangnya musim hujan," jelasnya.
Penanaman padi secara serentak lanjut Joko Dwi Fetrianto, telah dilakukan masyarakat petani di Kecamatan Babulu mulai pekan ketiga Oktober 2018.
Lahan pertanian produktif di wilayah Penajam Paser Utara yang saat ini mulai diolah dan ditanami padi lebih kurang mencapai 8.000 sampai 9.000 dari total luasan sekitar 18.000 hektare.
Joko Dwi Fetrianto juga meyakini kekurangan target penanaman padi seluas 2.000 hektare akibat musim kemarau, akan tertutupi pada pada musim tanam yang sedang berlangsung saat ini.
"Kekurangan target penanaman padi 2.000 hektare itu bisa tertutupi pada musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019," ujarnya.
Bantuan untuk membuka lahan persawahan seluas 2.000 hektare dari pemerintah pusat menurut Joko Dwi fetrianto, juga telah didistribusikan kepada masyarakat petani di wilayah Penajam Paser Utara.
"Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa uang tunai Rp2,5 juta per hektare sawah untuk membeli kapur, obat dan bibit padi," ungkapnya.
Dari hasil panen padi masyarakat petani sepanjang 2018 setelah dikurangi kebutuhan beras masyarakat serta untuk beras sejahtera (rastra) tambah Joko Dwi Fetrianto, diprediksi Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengalami surplus beras.
Hasil panen padi masyarakat petani pada 2017 mencapai sekitar 66.647 ton beras setelah dikurangi kebutuhan beras masyarakat serta disalurkan untuk rastra program bantuan dari Kementerian Sosial, Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengalami surplus lebih kurang 15.000 ton beras. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018