Samarinda (Antaranews Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur merasa dirugikan dengan pencoretan lima cabang olahraga yakni panjat tebing, bowling, arung jeram, korfball, dan bola tangan pada PON XX/2020 di Papua.

Ketua Bidang Organisasi KONI Kaltim, Budhi Iriawan kepada awak media di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa kelima cabang olahraga tersebut merupakan cabang olahraga penyumbang medali untuk Provinsi Kaltim.

Ia mengatakan pada PON 2016 di Jawa Barat, dua cabang olahraga resmi yakni panjat tebing menyumbangkan 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu, sedangkan bowling turut menyumbangkan 1 emas.

Sedangkan di tiga cabang olahraga yang merupakan cabang eksebisi PON 2016 yakni korfball, arung jeram, dan bola tangan juga turut menyumbangkan emas, perak, dan perunggu.

"Kalau cabang olahraga tersebut dihilangkan, tentunya bagi Kaltim rugi. Cabang olahraga tersebut merupakan cabang andalan Kaltim," kata Budhi.

Ia mengakui bahwa tuan rumah Papua memang berhak mencoret cabor yang dipertandingkan. Namun harus ada alasan yang bisa diterima semua pihak.

"Pencoretan tersebut didasarkan pada kemampuan keuangan daerah Papua dan tidak adanya venue kelima cabor tersebut di Papua, seharusnya bisa dicarikan solusi terbaik," katanya.

Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua mencoret lima cabang olahraga, yaitu panjat tebing, bowling, arung jeram, korfball, dan bola tangan.

Pencoretan lima cabor tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi teknis (rakornis) bersama dengan seluruh anggota KONI Pusat pada 17-18 Oktober 2018 di Hotel Sultan Jakarta.

Kendati demikian, Budi mengatakan bahwa pihaknya masih menanti kepastian resmi terkait cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON 2020.

Rakornis tersebut belum menjadi keputusan final, lantaran masih harus dibahas di Rapat Anggota Tahunan KONI Pusat pada awal 2019.

"Untuk rapat anggota ini harus dilaksanakan awal tahun, karena cabor-cabor sudah mulai melaksanakan Pra-PON. Artinya sebelum Pra-PON sudah ada kepastian cabor yang dipertandingkan," tutur Budhi.

Sementara itu, Sekretaris Pengprov Federasi Panjat Tebing Kaltim, Ahmad Juanda mengatakan bahwa cabang panjat tebing sudah mulai dipertandingkan secara resmi pada PON Palembang 2004. Selama perhelatan PON tersebut, tim panjat tebing Kaltim tidak pernah lepas dari perolehan medali emas.

"Pada PON 2016 kami masih bisa membawa pulang 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu, bahkan atlet kami juga masuk dalam timnas Asian Games dan sukses meraih medali perak," kata Juanda.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018