Penajam (Antaranews Kaltim) -  Sedikitnya 188 hektare lahan gambut di wilayah Kecamatan Penajam terbakar selama enam bulan terakhir, kata Kepala Sub bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Nurlaila.

"Hingga saat ini, kami berhasil mengatasi 34 kasus kebakaran hutan dan lahan dengan luasan mencapai lebih kurang 188 hektare," ungkap Nurlaila ketika ditemui Antara di Penajam, Jumat.

Lahan gambut terluas di wilayah Kecamatan Penajam yang terbakar lanjut ia, yakni di RT 11 Kelurahan Petung mencapai sekisar 63 hektare, dan di RT 19 Kelurahan Petung dengan luasan sekitar 19 hektare.

"Kasus kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Penajam dalam sepekan terakhir semakin meningkat, sebab kondisi cuaca panas (musim kemarau)," ujar Nurlaila.

Sementara menurut dia, anggaran penanggulangan bencana yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang Rp400 juta telah habis digunakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan tambahan anggaran operasional untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat.

Dengan peningkatan kasus kebakaran hutan dan lahan jelas Nurlaila, instansinya membutuhkan anggaran operasional untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara.

Selama musim kemarau titik panas di wilayah Penajam Paser Utara diprediksi terus bertambah yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Banyaknya kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara tersebut diduga diakibatkan dari aktivitas pembukaan lahan atau ladang baru dengan cara dibakar.

"Kami butuh anggaran tambahan untuk operasional penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan susulan," tambah Nurlaila.

 BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan tambahan dana operasional pada APBD Perubahan 2018 untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan susulan sekitar Rp300 juta.(*) 


 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018