Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim) - Masyarakat di sejumlah kampung di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimatan Timur hingga saat ini belum tersentuh layanan air bersih sehingga bupati setempat mengalokasikan bantuan keuangan untuk program air bersih bagi mereka.

"Kami bersyukur karena tahun ini Pak Bupati (Bonifasius Belawan Geh, red.) mengalokasikan bantuan keuangan untuk kampung kami senilai Rp301,8 juta. Bantuan keuangan ini akan dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana air bersih," ujar Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Matalibaq, Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu Imanuel Ibau di Mahakam Ulu, Senin (16/7).

 Air bersih untuk kampung tersebut akan diambilkan dari danau cukup luas yang lokasinya sekitar satu kilometer dari pemukiman warga setempat.

Untuk menyedot air dari danau, katanya, menggunakan pompa tenaga surya dan kemudian air ditampung di tandon dengan lokasi tertinggi. Selanjutnya dari tandon akan dialirkan melalui pipa induk, kemudian dibagi melalui jaringan tersier ke rumah-rumah warga.

Pola pengaliran air dari tandon ke pipa induk hingga rumah warga menggunakan sistem gravitasi.

Kepala Urusan Keuangan Kampung Matalibag Gayus Joni mengatakan jumlah warga setempat 728 jiwa.

Jika rata-rata kebutuhan air mencapai 250 liter per hari, katanya, diperlukan 182 meter kubik air bersih per hari.

Saat ini, di kampung tersebut sudah ada 30 tandon yang masing-masing mampu menampung 5.500 liter. Jumlah iti akan ditambah jika masih belum mampu mencukupi pasokan air bersih ke rumah warga.

Ia mengaku bahwa kampung itu tidak akan kekurangan air bersih karena danau cukup luas dan hanya susut sekitar dua meter ketika musim kemarau panjang, seperti beberapa tahun lalu.

Ia mengatakan jika musim hujan pun, air danau itu belum pernah meluap. 

Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan bahwa pada 2018 pemkab setempat mengalokasikan bantuan keuangan senilai Rp15 miliar untuk 50 kampung, sehingga rata-rata satu kampung memperoleh bantuan Rp300 juta.

Namun, katanya, pembagiannya tidak bisa disamaratakan. Pembagian bantuan itu dihitung berdasarkan jumlah warga, luas wilayah, angka kemiskinan, dan tingkat kesulitan geografis.

"Atas dasar perhitungan tersebut, maka masing-masing kampung memperoleh bantuan keuangan yang berbeda, seperti terendah di Kampung Wana Pariq yang mendapat Rp273,9 juta, kemudian yang tertinggi di Kampung Ujoh Bilang yang mendapat Rp408,6 juta,"kata dia.

Bantuan keuangan itu untuk dua kegitan, yakni memenuhi sarana dan prasarana air bersih di Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Long Hubung dan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni dan air bersih bagi warga Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018