Penajam (Antaranews Kaltim) - Ruang terbuka hijau di depan Stadion Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang menghabiskan dana Rp1,7 miliar, kini kondisinya terlantar karena tidak terawat.
RTH (ruang terbuka hijau) yang berlokasi di Kilometer 8 Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam tersebut kondisinya sangat memprihatinkan, demikian pantauan Antara di lokasi, Sabtu.
Kondisi RTH yang rampung dibangun sejak 2016 itu, terlihat ditelantarkan dan tidak dirawat Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sehingga tidak indah dan asri lagi.
RTH tersebut dipenuhi rumput liar, serta beberapa tanaman atau pohon yang dibeli menggunakan anggaran daerah juga terlihat banyak yang mati, sehingga kondisi RTH itu sangat memperihatinkan, rumput hijau yang sebelumnya menghiasi halaman depan stadion kini dipenuhi rumput ilalang setinggi lutut orang dewasa.
Bahkan sejumlah tanaman atau pohon yang ditanam di RTH dengan luas lebih kurang 6,3 hektare tersebut sudah pada layu atau mati dan tidak sedap dipandang mata.
"Kami kesulitan merawat RTH yang berada di depan Stadion Penajam itu," ungkap Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Penajam Paser Utara Chairur Rozikin, ketika dikonfirmasi terkait kondisi RTH.
Menurut dia, anggaran yang diusulkan untuk pemeliharaan RTH pada APBD 2018 dipangkas Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD akibat penurunan pendapatan daerah.
Dari total anggaran Rp1 miliar yang diajukan lanjut Chairur Rozikin, hanya disetujui Rp300 juta termasuk untuk pemeliharaan taman jalan protokol se Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sejumlah warga yang ditemui juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang menelantarkan RTH tanpa ada perawatan.
Warga Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan RTH yang pembangunannya telah menghabiskan dana miliaran rupiah itu ditelantarkan dan tidak dirawat, sehingga merusak keindahan kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
RTH (ruang terbuka hijau) yang berlokasi di Kilometer 8 Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam tersebut kondisinya sangat memprihatinkan, demikian pantauan Antara di lokasi, Sabtu.
Kondisi RTH yang rampung dibangun sejak 2016 itu, terlihat ditelantarkan dan tidak dirawat Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sehingga tidak indah dan asri lagi.
RTH tersebut dipenuhi rumput liar, serta beberapa tanaman atau pohon yang dibeli menggunakan anggaran daerah juga terlihat banyak yang mati, sehingga kondisi RTH itu sangat memperihatinkan, rumput hijau yang sebelumnya menghiasi halaman depan stadion kini dipenuhi rumput ilalang setinggi lutut orang dewasa.
Bahkan sejumlah tanaman atau pohon yang ditanam di RTH dengan luas lebih kurang 6,3 hektare tersebut sudah pada layu atau mati dan tidak sedap dipandang mata.
"Kami kesulitan merawat RTH yang berada di depan Stadion Penajam itu," ungkap Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Penajam Paser Utara Chairur Rozikin, ketika dikonfirmasi terkait kondisi RTH.
Menurut dia, anggaran yang diusulkan untuk pemeliharaan RTH pada APBD 2018 dipangkas Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD akibat penurunan pendapatan daerah.
Dari total anggaran Rp1 miliar yang diajukan lanjut Chairur Rozikin, hanya disetujui Rp300 juta termasuk untuk pemeliharaan taman jalan protokol se Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sejumlah warga yang ditemui juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang menelantarkan RTH tanpa ada perawatan.
Warga Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan RTH yang pembangunannya telah menghabiskan dana miliaran rupiah itu ditelantarkan dan tidak dirawat, sehingga merusak keindahan kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018